Kunjungi Kantor Darmin, Ratu Maxima Bahas Inklusi Keuangan

Kunjungi Kantor Darmin, Ratu Maxima Bahas Inklusi Keuangan

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 13 Feb 2018 12:54 WIB
Foto: Puti Aini Yasmin
Jakarta - Ratu Belanda Maxima mengunjungi kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Pihaknya membahas tentang program inklusi keuangan Indonesia.

Menurut Darmin, kunjungan Ratu Maxima ke Kemenko Perekonomian merupakan kali kedua. Sebelumnya Ratu Maxima datang pada tahun 2016 untuk mendesain program inklusi keuangan.

Lantas, kali ini Ratu Maxima datang untuk mengecek program tersebut dan juga membahas hal-hal lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kunjungan dari Maxima yang kedua, dulu sudah datang dan kita mendesain program financial inclusion kita. Waktu itu tahun 2016, waktu itu juga kita terbitkan Perpres strategi nasional keuangan inklusif," kata Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2018).

"Nah ini dia datang mengecek juga untuk diskusi, untuk tukar pikiran, sekalian melihat perkembangannya bagaimana," imbuhnya.

Darmin memaparkan dalam pembahasannya pihaknya juga menjelaskan beberapa program pemerintah untuk bertukar pikiran. Ia memberi contoh program yang menggunakan rekening.

"Kita memang yang kita jelaskan banyak kepada dia lebih pada program-program pemerintah. Terutama seperti program bantuan sekolah, beasiswa, ya semuanya itu pakai rekening apalagi KUR, atau PKH, bantuan non tunai semuanya itu, bantuan pakai rekening," jelasnya.


"Memang sejauh ini terus terang ukurannya adalah seberapa banyak persentase orang masyarakat kita yang sudah punya rekening dan menggunakan rekening. Tetapi kita yang masih kurang menjelaskannya secara rinci adalah perkembangan yang dibuat oleh dunia usaha seperti e-Commerce, fintech dan itu datanya belum settle benar," tambahnya.

Darmin menambahkan, Ratu Maxima memberikan saran di mana Indonesia harus mengembangkan ekonomi sebagai penggerak pasar.

"Tapi yang melalui Laku Pandai dari OJK, branchless banking di Indonesia itu datanya relatif ada itu sudah dia sampaikan. Sehingga barangkali dari diskusi tadi yang saran dia yang cukup jelas adalah Indonesia perlu mengembangkan ekonomi sehingga market driven, market base dari dorongan dan market driven dari kegiatan ini berjalan baik," jelasnya

Sementara itu, terkait jumlah rekening pihaknya menyebutkan mengalami perkembangan selama dua tahun belakangan ini. Namun ia enggan mengungkap jumlah pertumbuhan rekening tersebut.

"Tapi jika melihat jumlah rekening yang terbentuk dua tahun ini perkembangan banyak sekali. Tetapi kita tidak bisa menambahkannya begitu saja karena harusnya itu hasil survei dari World Bank jadi tidak apple to apple karena angkanya melonjak jadi jadi saya tidak perlu bilang," tutupnya. (ara/ara)

Hide Ads