Berdasarkan data yang diterima detikFinance, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Impor anggur dan apel di Januari 2018 turun jika dibandingkan Desember 2017.
Pada Januari 2018 total impor anggur sebanyak 1.585 ton dengan nilai US$ 4,02 juta, angka ini menurun dibandingkan dengan Desember 2017 yang sebanyak 14.013 ton dengan nilai US$ 44,1 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Desember tahun lalu, impor anggur dari China sebanyak 8.455 ton dengan nilai US$ 20,6 juta, Peru sebanyak 3.917 ton dengan nilai US$ 16,1 juta, Amerika Serikat sebanyak 1.624 ton dengan nilai US$ 7,2 juta, dan Afrika Selatan 16,2 ton dengan nilai US$ 58 ribu
Sementara itu, untuk apel segar impor pada Januari 2018 turun, hanya sebanyak 2.093 ton dengan nilai US$ 4,6 juta dibandingkan dengan Desember tahun lalu yang sebanyak 24.871 ton dengan nilai US$ 53,1 juta.
Pada Januari 2018, apel hanya masuk dari China sebanyak 1.956 ton dengan nilai US$ 4,2 juta, dari Jepang 9,8 ton dengan nilai US$ 58,0 ribu, dari Amerika Serikat sebanyak 41,4 ton dengan nilai US$ 65 ribu, dan Afrika Selatan sebanyak 85,8 ton dengan nilai US$ 199 ribu.
Sementara pada Desember 2017, apel segar impor dari China sebanyak 21.090 ton dengan nilai US$ 45,9 juta, Perancis sebanyak 42,3 ton nilainya US$ 89 ribu, Jepang sebanyak 24,1 ton dengan nilai US$ 89 ribu.
Selanjutnya, dari Korea Selatan sebanyak 29,7 ton dengan nilai US$ 59,0 ribu, lalu dari Amerika Serikat sebanyak 3.613 ton dengan nilai US$ 6,7 juta, dan Afrika Selatan sebanyak 70,5 ton dengan nilai US$ 169 ribu. (hns/hns)