Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Drajad H Wibowo mencatat dalam tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ini penciptaan lapangan pekerjaan masih belum maksimal. Dirinya mencatat, pada 2015 hingga 2017 rata-rata penciptaan lapangan kerja baru hanya berkisar 426 ribu.
"Pada tiga tahun awal pemerintahan Jokowi-JK, 1% pertumbuhan ekonomi hanya mampu menambah jumlah penduduk bekerja sebesar 426.297 penduduk," kata Drajad di kantor INDEF, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, angka itu masih jauh lebih rendah dengan rata-rata tambahan jumlah penduduk bekerja di tiga tahun awal pemerintahan Jokowi-JK. Rata-rata tambahan penduduk bekerja di masa pemerintahan Jokowi-JK adalah 2,13 juta penduduk per tahun.
"Kalau kita lihat dalam era Jokowi-JK itu tercipta rata-rata selama tiga tahun sekitar 2,1 juta tambahan penduduk bekerja, itu rata-rata dalam tiga tahun dari 2015-2017," kata Drajad.
Idealnya, kata Drajad, rasio penciptaan lapangan pekerjaan dalam 1% pertumbuhan ekonomi ialah sebanyak 450 ribu penduduk kerja baru.
"Jadi berdasarkan itu kesimpulannya secara nasional adalah kinerja penciptaan lapangan kerja di era Jokowi-JK masih belum maksimal," kata Drajad.
Untuk itu, Drajad mengatakan, pihaknya memberi sejumlah masukan pada pemerintahan Jokowi-JK untuk bisa meningkatkan serta memperluas penciptaan lapangan pekerjaan yang baru agar lebih optimal.
"INDEF sarankan pemerintah Jokowi-JK lebih fokus untuk penciptaan lapangan kerja. Agar sektor ekonomi produktivitasnya naik. Kedua jangan buat aturan yang merusak penyerapan tenaga kerja. Ini solusi yang ditawarkan INDEF," tuturnya. (hns/hns)











































