"Jadi sebenarnya gini konsep digitalisasi ini menjadi suatu prioritas program kita di 2018," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam diskusi Airports-Airlines Gathering 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Ia menjelaskan, pelayanan apa saja yang bakal disediakan, akan sangat bergantung pada tipikal penumpang di masing-masing bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana digitalisasi layanan bandara yang dikelola AP I ini sekaligus menjawab permintaan dari sejumlah maskapai agar penumpangnya lebih dimudahkan lagi untuk melakukan perjalanan udara.
Permintaan tersebut contohnya datang dari maskapai pelat merah, Garuda Indonesia. Vice President Ground Service Garuda Indonesia Fikri Ilham mengatakan, target Garuda Indonesia meningkatkan layanan digital salah satunya melalui pemesanan tiket online dan melalui mobile menjadi 85% dari posisi saat ini yang baru mencapai 35%.
"Garuda punya ide yaitu digital home airport passanger jadi sistemnya bisa booking, check in, payment semua dilakukan di rumah. Dengan ini penumpang hanya perlu masuk scaning dan x-ray, dan beres langsung masuk ke pesawat, jadi penumpang tidak ada menunggu lama di bandara, harus lihat profit. Fasilitas digital cekin nggak imposible, saat ini sudah banyak yang menggunakan teknologi mobile phone, teknologi digital bisa digunakan. Ini saya pikir bagus untuk diterapkan di Bandara AP I," jelas dia. (dna/dna)