Kepala Divisi Edukasi Ritel Indonesia e-Ecommerce Association (idEA) Mohamad Rosihan mengatakan paling cepat Maret data-data transaksi tersebut siap dirilis atau dipublikasikan.
"Data diharapkan sudah dapat (dirilis) Maret atau April," katanya ketika ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan bahwa diperkirakan bulan ini seluruh data yang diperlukan sudah bisa terkumpul. Untuk saat ini, data mengenai transaksi e-Commerce menyasar 20 perusahaan marketplace besar. Jika sudah terkumpul semuanya, maka akan ditindaklanjuti.
"Untuk sementara ini yang di-push 20 marketplace besar. Dalam bulan ini diharapkan sudah terkumpul, setelah itu berjalan sisanya. Februari ini diharapkan sudah ada" paparnya.
Sebagaimana diketahui, pendataan dilakukan sebagai upaya pemerintah mendorong pengembangan digital ekonomi yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 74 Tahun 2017 tentang Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (roadmap e-Commerce) 2017-2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan Data yang ada akan dikumpulkan, diolah, dan dianalisa langsung oleh BPS.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini memastikan, data para marketplace yang dikirimkan kepada BPS dijamin kerahasiaannya. Lalu, data yang nantinya dipublikasikan juga bukan data per individu melainkan secara keseluruhan.
"Saya perlu menekankan pada pasal 21 bahwa BPS wajib menjamin kerahasiaan dari responden, BPS tidak boleh rilis data individu meskipun menteri yang minta tidak kita kasih," papar dia beberapa waktu lalu. (ara/ara)