Banyak diantaranya lebih aktif untuk menawarkan dagangannya melalui seruan maupun candaan. Wajar, beberapa lapak yang ditawarkan tampak sepi pembeli. Beberapa kegiatan dan fasilitas angkutan yang resmi dibuka saat peresmian PKL Tanah Abang masih berjalan seperti biasa yaitu Busway Tanah Abang The Exploler. Bus tersebut masih secara rutin mengelilingi lapak tanah abang. Namun, dari fasilitas yang secara khusus disediakan nyatanya Bus Tanah Abang Exploler malah mengurangi jumlah pengunjung ke lapak PKL Tanah Abang.
Salah satu pedagang PKL pasar Tanah Abang, Armand menjelaskan, sampai saat ini dirinya sudah berjualan selama tiga bulan. Di bulan bulan awal pendapatannya per hari bisa mencapai Rp 1 juta namun hari ini dia hanya bisa menjual beberapa celana olah raga saja dengan pendapatan Rp 170.000. Beberapa faktor yang Arman lihat seperi suasana akhir bulan dan belum masa weekend juga menjadi pertimbangan. Namun, kehadiran bus khusus tersebut juga menjadi faktor lainnya yang membuat omzet PKL Tanah Abang turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pedagang lainnya yaitu Aidil yang berjualan baju blouse dan atasan wanita dirinya menjelaskan, omzetnya tidak seperti di awal berjualan. Saat ini dirinya mendapat omzet hanya Rp 1 juta dari bulan pertama berjualan Aidil bisa mendapat omzet sampai Rp 3,5 juta.
"Nggak seperti awal-awal memang tapi tetap rame, hari ini dapat Rp 1 jutaan," katanya.
Aidil tidak mengeluhkan dengan adanya fasilitas transportasi gratis berupa Tanah Abang the Exploler meski memang Aidil mengakui pembelinya menjadi berkurang.
"Biasa aja, cuma memang pembeli agak sepi. Dua bulan lalu lebih rame. Mungkin yang coba-coba juga datang ke sini ya," katanya (dna/dna)











































