Proses lelang tersebut terbagi dalam tiga sesi, yang pertama lelang konvensional, lelang e-auction, dan penjualan spontan.
Untuk lelang konvensional terdapat 40 barang lot dengan harga limit Rp 61,7 juta. Lelang konvensional itu diikuti oleh 161 peserta dan memiliki hasil penawaran mencapai Rp 164,09 juta atau naik 266% dari harga limit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk penjualan spontan, terdapat lima barang lot yang ditawarkan, di antaranya kain milik isteri Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Iriana Widodo. Dari hasil penjualan spontan. Dari lima barang penjualan spontan tersebut, empat di antaranya dengan total mencapai Rp 39,05 juta.
"Jadi total hasil dari semuanya itu sekitar Rp 239.278.555, atau hampir mencapai Rp 240 juta ya," ungkap Kasubdit Bina Lelang II DJKN Kemenkeu II Eris Eka Sundari usai lelang ditutup, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Eka mengatakan, hasil penjualan tersebut bakal digunakan untuk dana sosial serta pendidikan. Eka juga mengaku masih harus mempersiapkan berkas barang dan para pemenang lelang untuk dibereskan.
Sementara itu pemandu lelang, Lydia Fransiscani Turnip, mengatakan salah satu barang yang belum laku terjual dari ialah milik Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan (BG), yakni sepeda balap berwarna merah.
Sepeda ini dilelang mulai Rp 10 juta. Pria bernama James menyanggupi harga awal. Seseorang lalu menambah nominal menjadi Rp 10.500.000. Namun panitia lelang menganggap nilai sepeda itu seharusnya lebih tinggi dari harga tawaran, hingga akhirnya harga bukaan naik menjadi Rp 30 juta dan tidak ada yang menawar.
Lidya mengatakan khusus untuk sepeda milik BG tersebut, akan dilakukan lelang ulang melalui e-auction dalam waktu dekat.
"Sepeda Kepala BIN itu akan dilaksanakan lelang ulang. Itu tunggu pengumuman lelang dari kita. Lalu kita terbitkan pengumuman lelang resmi melalui e-auction," kata dia.
Selama lelang, Lidya juga mencatat barang-barang yang paling banyak ditawar ialah milik Dirjen Perbendaraan Kemenkeu Marwanto, yakni jam tangan merk Fossil. Barang yang memiliki nilai limit Rp 700 ribu itu terjual hingga Rp 8 juta.
"Yang luar biasa itu jam tangan fosil punya Dirjen Perbendaharaan, itu harga limitnya Rp 700ribu, ditawar sampai Rp 8 juta. Oleh lebih dari 15 kali itu. Malah sampai 20 kali itu yang menawar," tuturnya. (dna/dna)