Ini Strategi Kemnaker Ciptakan Agen Perubahan Bangsa di Industri

Ini Strategi Kemnaker Ciptakan Agen Perubahan Bangsa di Industri

Niken Widya Yunita - detikFinance
Sabtu, 03 Mar 2018 17:25 WIB
Ini Strategi Kemnaker Ciptakan Agen Perubahan Bangsa di Industri
Foto: Rapat membahas persiapan Workshop Program Diklat Revolusi Mental untuk Mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0 (Dok. Kemnaker)
Jakarta - Indonesia berencana menyelenggarakan Workshop Program Diklat Revolusi Mental untuk mengimplementasikan revolusi industri 4.0. Program ini bertujuan melahirkan
agen-agen perubahan yang bisa mendominasi ekosistem dari masing-masing sektor industri.

"Program ini bertujuan menciptakan agen-agen perubahan yang bisa menerapkan revolusi industri 4.0, yaitu revolusi industri keempat yang mengarah pada konsep menyatukan industri manufaktur dengan teknologi digital," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3/2018).

Hanif mengatakan itu saat menghadiri rapat koordinasi membahas persiapan Workshop Program Diklat Revolusi Mental untuk Mengimplementasikan Revolusi Industri 4.0 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanif menerangkan, ide Workshop Program Diklat Revolusi Mental untuk mengimplementasikan revolusi industri 4.0 diilhami dari kesuksesan program Co CLASS (Colective Creative Learning and Action for Sustainable Solution.

Program tersebut diselenggarakan antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Yayasan Upaya Indonesia Damai atau juga dikenal United in Diversity (UID), Tsinghua University, dan Universitas Paramadina pada 2017.

Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan kolektif tri sektor bisnis, pemerintah, dan masyarakat madani. Hal ini agar mampu mengatasi berbagai tantangan ketenagakerjaan ke depan.

"Program Co-CLASS merupakan bagian dari revolusi mental di kalangan birokrasi pemerintah, dan stakeholder yang terkait. Program ini dilaksanakan selama lima bulan. Presiden menilai hasilnya bagus sehingga beliau meminta kita menerapkan program semacam ini di seluruh kementerian," ujar Hanif.

Selain itu, lanjut Hanif, pihaknya dengan Kementerian Perindustrian membahas program semacam Co-CLASS. Di sana disepakati tema spesifik untuk revolusi mental yang terkait implementasi revolusi industri 4.0.

Tema tersebut, lanjut Hanif, sesuai dengan perubahan dunia saat ini yang sangat cepat dan masif. Hal ini akibat dari perkembangan teknologi yang membuat industri di Indonesia menjadi old fashion.

"Agar bisa bertahan maka industri harus bertransformasi. Pertanyaannya adalah bagaimana kita merespons itu semua? Pemerintah, individu, stakeholder harus bisa merespons. Bagaimana membuat sistem yang bisa merespon perubahan ini. Untuk itu, pemerintah berencana membuat Workshop Program Revolusi Mental untuk mengimplementasikan revolusi industri 4.0," kata Hanif.

Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Hadir pula di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Ristek, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir. (nwy/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads