Kepala Humas PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) Ucu Suherman mengatakan pengalihan transaksi GT Kayu Besar bisa berdampak bagi biaya logistik. Sebab, dengan tidak digunakannya GT Kayu Besar maka lalu lintas tol akan menjadi lebih lancar.
"Iya kalau dari sisi logistik. Soalnya dari maintenance kendaraan dari biaya bahan bakar kalau semua sudah lancar kan titik spot kendaraan kepadatan itu pasti bisa mengurangi biaya-biaya dari kendaraan," kata Ucu di Gerbang Kamal 1, Jakarta, Sabtu (24/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dari nilai BBM kan bisa berkurang jadinya jadi kira-kira 10%-15%," jelasnya.
Seperti diketahui, transaksi di GT Kayu Besar akan dipindahkan ke GT Kamal 1, Kamal 3 dan Kamal Utama. Dengan begitu lalu lintas di jalan tol JORR akan lebih lancar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta tarif tol bisa turun antara 20-30%. Dirinya sudah meminta meminta tiga menteri kabinet kerjanya untuk menghitung penurunan tarif tol di kisaran itu.
Mereka adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Saya pikir, mungkin bisa turun 20%, bisa 30%. Itu antara, kita masih bisa 20, 30. Ini masih dihitung hitung," ujar Jokowi beberapa waktu lalu. (fdl/fdl)











































