PG yang kini bernama De Tjolomadoe sudah berhenti beroperasi sejak 1998. Setelah lama tak terpakai baru pada 8 April 2017 dilakukan restorasi, dan selama 351 hari proyek itu selesai.
Proyek restorasi De Tjolomadoe itu dilakukan oleh beberapa BUMN yang dipimpin oleh PT PP (Persero) Tbk. Selain itu ada juga PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), serta PT Jasa Marga Properti beserta PTPN IX sebagai pemilik PG Colomadu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini menceritakan proyek restorasi ini berawal dari nilai sejarah Indonesia yang pernah menjadi eksportir gula terbesar di dunia. Dari hasil kajian yang dilakukan oleh konsultan independen menunjukkan bahwa revitalisasi eks PG Colomadu dapat dimanfaatkan menjadi venue bernilai sejarah sekaligus meningkatkan manfaat komersialnya.
De Tjolomadoe pun kini menjadi destinasi wisata heritage terbaru di Karanganyar dan Jawa Tengah, yang dapat difungsikan menjadi pusat kebudayaan. Terdapat concert hall dengan kapasitas maksimal 3.000 orang, ruang pertemuan dan pameran dengan kapasitas maksimal 1.000 orang, serta area komersial untuk makanan dan minuman maupun kerajinan tangan.
Pada saat persesmian De Tjolomadoe pun menjadi tempat diselenggarakan konser artis bertaraf nasional dan internasional seperti David Foster dan Anggun C Sasmi.
"Semoga inisiasi De Tjolomadoe ini dapat memacu BUMN untuk berinovasi dan bersinergi, sehingga bisa menjalankan peran sebagai agen pembangunan yang bukan hanya bersifat fisik namun juga menguatkan karakter dan budaya bangsa," tuturnya.
(zul/zul)