Menurut pria yang akrap disapa CT ini, melihat perkembangan generasi muda sekarang sudah saatnya Banda Aceh memiliki sebuah hypermarket yang memiliki fasilitas lengkap. Dia mencontohkan seperti wahana studio mini, taman bermain, tempat makan atau restoran, tempat belanja, dan lainnya.
Selain itu, Transmart juga akan menampung kuliner lokal yang akan digabungkan satu lokasi dengan makanan yang telah terkenal di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sudah tiga tahun lebih saya tidak ke Aceh, terakhir saat masih menjabat sebagai menteri saya ke sini. Alhamdulillah Banda Aceh sudah banyak perubahan," ungkapnya.
CT mengaku mengaku tertarik menanamkan investasi di Banda Aceh karena dari sisi perekonomian sudah berkembang. Menurutnya, sebagai Ibukota Provinsi, tentunya Banda Aceh butuh daya tarik yang tidak dimiliki daerah lain, agar masyarakat tidak keluar daerah saat hari libur dan membelanjakan banyak uang di luar daerah.
"Apalagi di era generasi milenial yang menginginkan hal-hal baru. Ini generasi milenial, sebentar-sebentar selfie, lagi makan selfie, lagi shopping juga selfie. Kita tentu harus mampu menjawab tantangan ini," jelas salah satu orang terkaya RI itu.
![]() |
"Tentunya kami menyambut baik keinginan Pak Chairul menanamkan investasi. Ini sangat kami syukuri karena akan berdampak pada pergerakan ekonomi. Kami masih memiliki sejumlah persoalan sosial, seperti kemiskinan 7%, pengangguran 12%. Semoga kehadiran Bapak di Banda Aceh akan memberi banyak manfaat bagi kota ini," kata Aminullah.
Menurutnya, Pemko Banda Aceh menyambut baik keinginan CT menanamkan investasi dengan rencana membangun Transmart di Banda Aceh.
Selama ini, kata Aminullah, Banda Aceh belum memiliki pusat perbelanjaan yang lengkap dengan wahana bermain anak, restoran/cafe yang mampu menampung banyak pengunjung.
"Saat libur atau akhir pekan, masyarakat Banda Aceh banyak memilih keluar daerah dan membelanjakan banyak uang di luar Banda Aceh. Kalau sudah ada di Banda Aceh hal ini tentu tidak akan terjadi lagi. Dan uang yang peredaran uang pun tentunya tidak di luar Banda Aceh lagi," ungkap Aminullah.