Teddy mengatakan, untuk menjadi sukses di dalam hidup salah satu hal yang harus dimiliki setiap individu adalah tujuan yang jelas. Tujuan tersebut harus dikejar dan diperjuangkan hingga menjadi kenyataan.
"Hanya satu punya purpose dalam hidup, punya tujuan," ujar Teddy saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Jakarta Selatan, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UT itu kalau dibilang saya pegawai nomor satu di UT. Terus naik sama-sama jadi Dirut di 1984 di Astra. Di UT akhir 1970an akhri 1984 jadi dirut di Astra sampai 1998," tutur Teddy.
Selepas dari Astra, ia mendirikan perusahaan sendiri yaitu Triputra Group di tahun 1998. Keputusannya membuat perusahaan sendiri tidak terlepas untuk mencari kesibukan selepas pensiun.
"Yang penting saya umur 55 tahun di 1998, akhirnya mesti ngapain kan mau pensiun umur 55 tahun, mau main golf terus bosen ya udah bikin (perusahaan) sendiri aja," ujar Teddy.
Selain itu, ia juga memiliki tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dengan memberikan bantuan dan beasiswa kepada ribuan mahasiswa tingkat strata 1.
Melalui Yayasan Pelayanan Kasih (PK) A & A Rachmat, ia memberikan beasiswa kepada ribuan mahasiswa, ia berharap kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia bisa lebih baik lagi. Dengan begitu, ekonomi Indonesia ke depan bisa lebih baik.
Masing-masing mahasiswa mendapatkan beasiswa sebesar Rp 10 juta per tahunnya. Mereka dipilih langsung oleh universitas masing-masing yang bekerja sama dengan Yayasan A & A Rachmat.
Teddy mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah memberikan beasiswa kepada lebih dari 10.000 mahasiswa.
"Selalu 2.000 kan ada yang lulus jadi masuk. Akumulatif ada 10.000 lah kira-kira," tutur Teddy yang jadi orang terkaya di Indonesia ke 19 menurut Forbes.. (ara/zul)