Widy menjelaskan, saat jam sibuk Stasiun Duri terdiri dari dua jadwal yaitu pagi dan sore. Dirinya menjelaskan untuk kepadatan penumpang yang masuk dari stasiun Duri saja mencapai 20.000 orang di hari biasa dan 30.000 orang di hari libur. Sementara untuk yang transit jumlahnya jauh lebih besar yaitu sekitar 35.000 orang.
"Untuk get in 20.000 penumpang week end 25.000 sampai 30.000. Kemudian yang transit itu 35.000 Kalau pagi ada jadwal padat yaitu sekitar pukul jam 06.00 - 08.00. Sementara jadwal sore dari jam 17.00 sampai 20.00," kata dia kepada detikFinance di kantor Stasiun Duri, Selasa (3/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penumpang yang dari Tangerang ke Duri itu full 1 kereta berisi 10 gerbong 2000 setiap 30 menit. Sementara kereta yang datang di jam segitu ada 4 kali," kata dia.
Untuk jadwal sore Stasiun Duri juga mengalami hal serupa. Dari pukul 17.00 sampai 20.000 penumpang yang pagi hari, kembali menuju rute Tangerang dari Stasiun duri.
"Kalau sore jam 17.00 sampai 20.00. Penumpang yang datang dari tangerang nggak terlalu banyak. Sementara dari sini ke Tangerang full sama aja," kata dia.
Selain itu Widi mengakui adanya waktu kedatangan kereta yang lebih lama dibandingkan biasanya. Untuk Tangerang Duri saja yang biasa datang setiap 20 menit sekali saat ini 30 menit sekali. Hal teresebut bukan karena keterlambatan, namun adanya penyesuaian waktu yang sudah ditetapkan operasionalnya yang mengikuti traffic kereta di tahun 2017.
"Nggak ada yang digeser, karena sudah terkonsep. Mulai tanggal 25 maret kemarin kita mengaktifkan wesel atau pemindahan jalur dan persinyalan kita aktifkan dari 4 jalur 5 jalur. Kemudian berkaitan dengan pola operasi, untuk jalur 4 itu kapasitasnya semua aktifkan trafik yang baru. Karena ada 12 gerbong untuk Tangerang Duri, jalur 4 itu sinyalnya nggak bisa. Jadi yang 12 gerbong itu kita alihkan ke jalur lima," papar dia.
Sebagai informasi kejadian ini merupakan dampak dari kebijakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang melakukan penyesuaian layanan tambahan untuk mendukung Program Strategi Nasional yaitu Kereta Bandara. Jumlah perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang PP diberlakukan 80 perjalanan KRL per hari, dari sebelumnya 90 perjalanan per hari.
Pengurangan frekuensi perjalanan ini dianggap sebagai biang keladi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun yang dilayani pada rute ini. Kepadatan paling terasa di stasiun Duri.
Untuk mengantisipasi ini PT KCI akan menambah 4 gerbong kereta. Dengan adanya penambahan 4 gerbong lagi, maka total jumlah yang dioperasikan mencapai 40 gerbong. Sehingga daya angkutnya pun meningkat jadi 10.000 orang penumpang sekali perjalanan.