"Saat ini ngopi sudah menjadi gaya hidup semua kalangan masyarakat termasuk anak muda. Oleh karena itu The Gade diharapkan menjadi alternatif tempat nongkrong yang nyaman sambil melakukan diskusi bisnis, ngopi sambil bekerja," ujar Dirut Pegadaian Sunarso dalam keterangannya, Kamis (5/4/2018).
Sunarso juga tampil sebagai barista yang meracik kopi untuk pengunjung pertama. Sunarso mengatakan bahwa The Gade didirikan untuk menarik kaum milenial agar menjadi nasabah Pegadaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sebagian masyarakat yang masih malu-malu datang di outlet dapat melakukan transaksi di kafe. Karyawan kami akan melayani transaksi mulai pukul 10.00 WIB- 22.00 WIB. Saat ini Pegadaian memang baru mempunyai satu outlet, nanti kafe ini akan dibuka juga di Bandung, Jogja, Malang, Surabaya, dan kota-kota lain di luar Jawa," paparnya.
![]() |
Selain melalui pembukaan The Gade, Pegadaian juga meluncurkan Gadai Tanpa Bunga untuk pemberian pinjaman maksimal Rp 500 ribu. Kredit ini diberikan untuk mahasiswa, buruh, ibu rumah tangga, serta karyawan pabrik.
Sementara itu Direktur Produk Harianto Widodo menyatakan bahwa produk Gadai Tanpa Bunga ini dibuat untuk meningkatkan basis nasabah.
"Kami mentargetkan pada tahun 2018 nasabah Pegadaian naik 2,5 juta orang. Jika tahun 2017 kami melayani sebanyak 9,5 juta maka tahun 2018 meningkat menjadi 11,5 juta orang. Untuk mempermudah pelayanan serta memperluas akses, kami juga telah meluncurkan layanan Pegadaian Digital Services (PDS) dan sistem keagenan. Dengan sistem ini target kami di akhir tahun 2018 memiliki 6.000 agen yang tersebar di seluruh Indonesia," pungkasnya. (ega/hns)