Berdiri di hadapan ratusan delegasi dari Benua Afrika, JK mengaku ingatannya langsung tertuju dengan Black Panther. Sebuah kisah film fiksi tentang superhero dari Negeri Wakanda.
"Saya jadi teringat film Black Panther. Saya ingat kembali negara fiksi Wakanda. Wakanda (Afrika) adalah potensi besar, yang kita kadang-kadang tak dikenal di dunia luar sana," kata JK disambut tawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Volume perdagangan antara Indonesia dan Afrika di 2017 mencapai US$ 8,84 miliar atau naik 15,25% dari 2016. Ini masih terbilang kecil, tetapi trennya terus tumbuh. Ini sangat positif dan signifikan," ujar JK.
Dia mencontohkan, perdagangan Indonesia dengan Liberia tumbuh 284% di tahun 2017. Kemudian dengan Togo tumbuh 215%, dengan Burundi tumbuh 105%, dengan Cabo Verde tumbuh 100%.
"Indonesia butuh minyak mentah, kapas, biji kakao dari Afrika. Sementara Afrika butuh minyak CPO, kendaraan bermotor, dan tentunya sangat populer mie instan," ungkap JK.
Di sektor investasi, baik Indonesia maupun Afrika nilainya juga mengalami kenaikan signifikan. Menurutnya, beberapa perusahaan Indonesia sudah sejak lama menanamkan modalnya di sana.
"Investasi juga mulai tumbuh, lebih dari 30 perusahaan Indonesia beroperasi di Afrika. Di bidang farmasi, di bidang tekstil, di energi. Sementara Afrika berinvestasi di Indonesia di 2017 mencapai US$ 1,28 miliar. Jangan katakan Wakanda forever, tapi katakan Indonesia-Afrika forever," tandas JK.











































