Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menjelaskan, Ide tersebut berawal dari pelatihan kewirausahaan yang dilakukan HIPMI di sejumlah pesantren.
Baca juga: Bakal Ada Umat Mart di Pesantren |
Pelatihan ini pun mendapat respons positif dari pemerintah. Bahka pemerintah ingin program ini tak berakhir hanya sebagai pelatihan namun ini ingin diwujudkan dalam progran yang lebih nyata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berunding mengenai program pengadaan mini market dan dibuat konsepnya oleh HIPMI, lalu digandeng lah Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sebagai pihak yang dianggap paling memahami industri di sektor ini.
"Nah karena kami (Aprindo) yang ahli di bidang retail, kami diajak dalam program ini," sambung dia.
Seperti apa ya konsepnya?
Roy menjelaskan, Umat Marat mart akan berbentuk mini market yang menyediakan kebutuhan sehari hari dari para santri. Mulai dari air mineral, makanan ringan hingga berbagai kebutuhan primer lainnya.
Baca juga: Fakta Menarik Seputar 212 Mart |
Rencana ini juga dimaksudkan untuk menciptakan pusat kegiatan ekonomi baru di masyarakat yang pengelolaannya lebih profesional.
"Ya sudah mulailah dari adanya pembukaan atau menyediakan fasilitas. Waktu di konpers kan toko ini sudah ada kan beberapa ponpes sudah ada namun belum terkelola dengan manajemen retail yang sebenarnya baru dikelola oleh manajemen retail yang lama yaitu koperasi dan itu sangat kekeluargaan," papar dia.
Untuk tahap awal akan ada 10 toko ritel yang diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada Mei 2018. (dna/dna)