3 Jurus Menhub Benahi Horor Penumpukan Penumpang di Stasiun Duri

3 Jurus Menhub Benahi Horor Penumpukan Penumpang di Stasiun Duri

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 14 Apr 2018 16:11 WIB
Foto: Hendra Kusuma/detikFinance
Jakarta - Setelah jurus awal belum sukses mengatasi masalah 'horor' penumpukkan penumpang di Stasiun Duri, Jakarta Barat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyiapkan jurus alternatif. Apa lagi jurus Menhub Budi Karya?

Pertama, menambah lagi frekuensi perjalanan KRL di jam sibuk. Pagi mulai pukul 06.00-08.00 WIB akan ditambah frekuensi keberangkatan dari Tangerang ke Duri menjadi 6 perjalanan.

Begitu pula di jam sibuk sore-malam hari 17.00-20.00 WIB ditambah menjadi 6 perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulunya itu sudah lima perjalanan, setelah adanya kereta bandara menjadi empat, sekarang sudah lima kembali karena ada tambahan di 07.15 WIB, nah sekarang mau tambah satu lagi jadi enam perjalanan," ungkap dia.


Kedua, Budi meminta pihak Kereta Commuter Jabodetabek untuk menambah jumlah gerbong dari empat rangkaian kereta yang beroperasi di lintas Tangerang-Duri. Budi meminta semua kereta memiliki 12 gerbong.

Sekarang, yang sudah memiliki 12 gerbong baru dua rangkaian saja, sedangkan dua sisanya masih delapan gerbong. Diharapkan dua minggu lagi sudah teralisasikan.

"Karena masih nunggu penyelesaian pembangunan tangga manual di peron 5," jelas dia.


Ketiga, kereta Bandara Soekarno-Hatta bisa dimanfaatkan penumpang KRL, khususnya bagi masyarakat yang tujuannya hanya sampai Stasiun Batu Ceper.

Opsi tambahan, Menhub mengkaji pembangunan rel baru dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Grogol. Rel baru itu membuat kereta Bandara tidak melintas di Stasiun Duri.

"Karena kalau di Duri itu dia hanya mundur maju saja, nggak ambil penumpang, hanya mundur maju saja," terang Budi.

Budi mengatakan pembuatan jalur baru ini bukan jalur baru dari Stasiun BNI Sudirman Baru-Soekarno Hatta. Melainkan hanya dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Grogol.

"Jadi nanti seperti kereta ekonomi, beli tiketnya terserah, siapa cepat dia yang dapat, minimal 200 orang bisa keangkut," kata Budi.


Dari upaya yang sudah diputuskan tersebut, target jangka pendek mampu mempercepat dan mempermudah arus pergerakan penumpang di masing-masing peron di Stasiun Duri.

Jangka menengah, yaitu penambahan satu line atau peron baru yaitu menjadi enam peron dari yang saat ini baru berjumlah lima peron saja. Hanya saja untuk merealisasikan hal ini di butuhkan waktu kurang lebih satu tahun karena perlu membebaskan tanah dan mengubah sistem.

Jangka panjang, kata Budi yaitu membuat jalur baru untuk kereta bandara dari Tanah Abang ke Stasiun Grogol.

"Future-nya bisa saja nantinya jalur khusus kereta Bandara sendiri," tutup dia.



(hns/hns)

Hide Ads