Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menilai dengan banyaknya cuti bersama tersebut, maka produktivitas pada sektor dunia usaha bisa ikut terhenti lama. Hal itu lantaran layanan publik dari pemerintah diliburkan.
"Kalau semua cuti kan kita semua juga nggak bisa kerja. Kalau banknya libur, bagaimana mau jalan? Pelayanan pemerintah libur karena diliburin, kita nggak bisa kerja juga. Jadi harus cuti juga," kata Hariyadi kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya kalau untuk barang ekspor, kalau semua tutup bagaimana kita mau kerja. Kan cuti bersama. Libur semua. Mengurangi produktivitas, dan kita sudah banyak libur. Padahal tanggal merahnya juga banyak," sambung dia.
Lebih lanjut Hariyadi juga mengkritisi alasan pemerintah dalam memberikan tambahan cuti bersama, yakni dengan alasan mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran. Sebab menurutnya, kepadatan mudik pasti akan terjadi walaupun cuti bersama ditambah.
"Tetap saja namanya Lebaran mau dimajuin atau dimundurin orang juga ribetnya nanti pas mendekati hari akhir. Lihat saja nanti, nanti arus mudiknya juga pasti tetap menumpuk," kata dia.
Hariyadi menyesalkan keputusan menambah libur Lebaran oleh pemerintah tersebut yang tak melibatkan pihak swasta atau dunia usaha. Menurutnya, cuti bersama lebih baik diambil dua hari setelah dan sebelum libur Lebaran.
"Lebih baik itu normal saja dua hari sebelum dan dua hari setelah lebaran. Dari dulu kan juga begitu kita aturnya. Itu menurunkan produktivitas loh," kata Hariyadi.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui respon netizen mengenai penambahan waktu Libur Lebaran di sini:
[Gambas:Video 20detik] (fdl/zlf)