Semua besaran gaji PNS Kementerian Keuangan tercatat dalam beleid tersebut, tak terkecuali pegawai pajak. Seperti halnya Ramli Anwar yang mengemban jabatan account representative (AR) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bangka.
Namun, gaji tinggi belum menjamin Ramli Anwar terbebas dari tindakan pidana. Dia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) karena memeras wajib pajak (WP) sebesar Rp 50 juta yang merupakan dana pelicin untuk meloloskan pajak sebesar Rp 700 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaji sebagai PNS di Kementerian Keuangan pun tidak sebatas hanya gaji pokok, melainkan ada tunjangan kinerja yang didapatnya.
Khusus untuk tunjangan kinerja diatur dalam Perpres 37 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Ditjen Pajak. Dalam beleid ini ada lima tingkatan tunjangan kinerja untuk jabatan AR.
Paling rendah adalah AR tingkat V sebesar Rp 12.316.500, lalu AR tingkat IV sebesar Rp 12.686.250, lalu AR tingkat III sebesar Rp 13.320.562, lalu AR tingkat II sebesar Rp 13.986.750, dan paling tinggi AR tingkat I sebesar Rp 14.684.812.
Dengan demikian, pegawai pajak dengan jabatan AR pendapatan paling rendah sebesar Rp 14.773.200 per bulan, dan yang paling tinggi sebesar Rp 18.719.612 per bulan.
Diketahui, Ramli Anwar ditangkap tepat di depan sebuah cafe di Jalan Ahmad Yani Pangkalpinang, Bangka usai melakukan pertemuan dengan korban. Polisi segera datang dan menangkapnya.
Melihat rombongan polisi itu, pelaku panik dan mengambil langkah seribu. Aksi kejar-kajaran pun tak terelakkan. Pelaku berlari sembari membawa amplop berwarna cokelat.
Namun kaki Ramli kalah cepat. Tidak sampai 300 meter, ia bisa dibekuk di pinggir jalan. Sambil dipiting, Ramli digeledah dan dibawa ke Polda Babel untuk diperiksa. Dari tangan Ramli, didapati Rp 50 juta dalam pecahan Rp 50.000.
Video 20Detik: Oknum Pegawai Pajak Kena OTT
(ang/ang)