.webp)
Menurut Ketua Himpunan Bank Negara (Himbara) Maryono saat ini total agen perbankan yang ada di Indonesia sebanyak 60 ribu. Dari total tersebut, sebanyak 35 ribu agen siap untuk menjual beras.
"Kemarin sudah diteliti ada 35 ribu agen dari kurang lebih 60 ribu agen," katanya kepada detikFinance, Kamis (19/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonom: RI Masih Tergantung Impor Pangan |
Maryono memaparkan 35 ribu agen tersebut merupakan agen yang telah berpengalaman dalam penjualan komoditas khususnya beras.
"Agen yang sudah siap itu yang sudah punya pengalaman jualan kelontong yang di dalamnya (kelontong) ada berasnya," imbuhnya.
Senada, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan agen perbankan yang akan menjual beras merupakan agen yang dipilih dengan beberapa kriteria. Misalnya dari kegiatan dan lama waktunya usaha.
"Agen bank yang akan ditunjuk adalah agen bank yang punya kegiatan jualan sembako, eksisting usahanya memang jualan beras," jelasnya.
Lantas, selain menjual beras, nantinya agen perbankan juga akan menjual bahan pokok lainnya, seperti minyak goreng, gula, bawang merah dan bawang putih.
"Minyak goreng, gula, bawang putih, bawang merah dan lain-lain yang memang teman-teman BUMN punya stok," ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan penjualan beras melalui agen perbankan dilakukan untuk menurunkan harga beras. Sebab ia menilai semakin banyak pergerakan maka semakin mudah mendapatkan harga dengan harga terjangkau.
"Iya kan makin banyak (yang jual) kan makin bagus, seluruh pedagang beras pasar tradisional wajib menjual kalau nggak kita panggil. Ini semua Senin semua berjalan, semua harganya sama," tutupnya. (hns/hns)
