Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengakui perseroan terkena serangan skimming dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kami memang mengalami skimming di Graha Pena Surabaya, sekarang alat skimming itu modern sekali. Alatnya tipis seolah normal tidak terpasang di mesin ATM, padahal alat itu sudah merekam data-data nasabah yang masih menggunakan magnetik," kata Kartika di Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (23/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depan ada dua tindakan jangka pendek kami ganti total kartu ke chip. Seiring adanya gerbang pembayaran nasional (GPN) akan memudahkan, target kami akhir 2019 bisa menyelesaikan seluruh penggantian," ujar Tiko.
Untuk mengimbangi penggantian kartu tersebut, Bank Mandiri juga telah melakukan upgrade sistem mesin ATM dan mesin EDC yang beredar. Hal ini dilakukan agar ketika kartu berteknologi chip bisa digunakan di perangkat tersebut.
Kemudian, Bank Mandiri juga meningkatkan intensitas patroli mesin ATM untuk memastikan bahwa mesin tidak disisipi alat skimming. Selain itu perseroan juga meminta kepada nasabah untuk menggunakan fasilitas notifikasi sms. Hal ini agar ketika ada transaksi mencurigakan nasabah bisa langsung mengetahui.
"Kalau ada transaksi yang tidak dikenal bisa langsung lapor dan segera diproses di kantor Bank Mandiri. Saat ini nasabah sudah mulai lebih paham untuk mencegah skimming ini," ujar dia.
(eds/eds)