Berkat IMF-WB Meeting, Ada Perputaran Duit Rp 6,9 Triliun di RI

Berkat IMF-WB Meeting, Ada Perputaran Duit Rp 6,9 Triliun di RI

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 26 Apr 2018 17:17 WIB
Foto: (dok Kemenpar)
Jakarta - Pertemuan IMF-World Bank 2018 akan dilaksanakan di Bali pada 8-14 Oktober 2018 mendatang. Kegiatan yang dihadiri oleh banyak negara ini diperkirakan memiliki potensi perputaran ekonomi mencapai Rp 6,9 triliun.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan kegiatan ini akan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan usaha lokal dan peningkatan penerimaan negara.

Bambang memaparkan pertemuan tersebut akan berdampak dari sisi pengeluaran peserta IMF-World Bank mencapai Rp 943,5 miliar. Angka tersebut berasal dari wisatawan mancanegara sebanyak 95,2% dan 4,8% dari wisatawan lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan dampak langsung pengeluaran peserta IMF-World Bank mencapai Rp 943,5 miliar. Pengeluaran tersebut terbesar dari akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar, diikuti makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar, transportasi Rp 36,1 miliar, hiburan Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar," kata Bambang di Bappenas, Jakarta Kamis (26/4/2018).


Lantas, untuk perkiraan biaya konstruksi fasilitas IMF-World Bank diperkirakan mencapai Rp 6 triliun. Biaya tersebut terdiri dari pembangunan underpass bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan tempat pembuangan akhir sampah Suwung yang menelan biaya Rp 4,9 triliun dan biaya operasional sebesar Rp 1,1 triliun.

Dengan begitu total perkiraan perputaran uang yang akan terjadi selama pertemuan IMF-World Bank 2018 dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional mencapai Rp 6,9 triliun.

"Total dampak langsung IMF-World Bank ini mencapai Rp 6,9 triliun," terangnya.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut diperkirakan akan mendatangkan 15 ribu peserta dari manca negara. Peserta tersebut akan terdiri dari Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor swasta, investor, akademisi dan media.

Sementara itu, Bambang menjelaskan perkiraan tersebut masih dalam tahap awal sehingga ia berharap kegiatan ini dapat berdampak lebih besar bagi ekonomi Indonesia selanjutnya.

(eds/eds)

Hide Ads