Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) Bulo.
Dalam salinan keputusan tersebut, Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso diangkat menjadi Direktur Utama Bulog menggantikan Djarot Kusumayakti. Selain itu, Triyana diangkat menjadi Direktur Keuangan menggantikan Pardiman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Buwas Jadi Dirut Bulog |
Budi Waseso, yang akrab disapa Buwas mengatakan akan menjaga pasokan dan stabilitas harga beras. Bukan itu saja, Buwas menegaskan tak segan menyingkirkan pihak-pihak yang berani memainkan harga beras.
"Kalau seandainya ada (yang memainkan beras) itu tugas saya, harus ditertibkan. Kalau tidak tertib mana sampai. Kita bersihkan, kalau perlu disingkirkan, disingkirkan," katanya.
Lebih lanjut Buwas mengatakan tugasnya sekarang berbeda. Sebelumnya tugas yang dia jalani demi kepentingan generasi bangsa, maka sekarang untuk kepentingan perut masyarakat.
"Ini tantangannya berat. Mudah-mudahan pangan ini stabil tidak ada yang memainkan pangan, karena ini kepentingan orang banyak," ungkap dia.
Untuk jangka pendek, Buwas mengaku diminta untuk menjaga kestabilan harga pangan, khususnya beras menjelang puasa dan Lebaran yang akan berlangsung Mei sampai Juni 2018 mendatang.
Baca juga: Ini Alasan Buwas Dipilih Jadi Dirut Bulog |
"Tugas-tugasnya masalah pangan khususnya beras, yang penting menjelang puasa dan Lebaran. Paling utama kesediaan barang dan stabil harga. Jadi harus berpikir demand dan suplai. Sehingga dalam menyambut hari besar puasa dan Lebaran, ketersediaannya terjamin," ujarnya
.
Jenderal purnawirawan bintang tiga itu mengatakan, masih perlu mendalami peran dan fungsi Bulog sehingga bisa melaksanakan tugasnya dan mencapai tujuan yang diamanatkan pemerintah.
"Pada prinsipnya kita mendapatkan amanah harus bekerja sebaik mungkin. Saya terdidik kan abdi negara ini amanah, ini ibadah saya," tutur Buwas. (hns/hns)