Libur Lebaran Sekarang Panjang Banget, Ini Imbasnya

Libur Lebaran Sekarang Panjang Banget, Ini Imbasnya

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Sabtu, 05 Mei 2018 10:32 WIB
Libur Lebaran Sekarang Panjang Banget, Ini Imbasnya
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyatakan bahwa cuti bersama untuk libur Lebaran 2018 masih mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) 3 menteri yang ditetapkan pada 18 April tahun ini.

"Pokoknya tetap berlaku SKB 3 menteri," kata Puan di Komplek Istana, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Itu artinya, cuti Lebaran tahun ini masyarakat mendapatkan libur yang cukup panjang hingga 10 hari. Dalam keputusan tersebut, penambahan cuti bersama diberikan 2 hari sebelum Lebaran, yaitu 11 dan 12 Juni 2018, serta 1 hari setelah Lebaran, yaitu pada 20 Juni 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana efek dari panjangnya libur Lebaran ini? Simak berita selengkapnya.

Industri Terkena Dampak

Foto: Arbi Anugrah
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani menilai panjangnya cuti bersama tersebut berdampak pada produktivitas dunia usaha, khususnya untuk kegiatan ekspor dan industri. Dia bilang, dua kegiatan usaha tersebut bakal dirugikan dengan lamanya cuti bersama.

"(Yang paling berdampak) Terutama ekspor dan industri yang bekerja 24 jam. Itu yang paling berdampak," kata Hariyadi kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Selain itu, kata Hariyadi, kegiatan usaha di beberapa daerah juga bisa berdampak. Sebab, dengan panjangnnya cuti bersama tersebut masyarakat akan berada cukup lama di kampung halaman untuk mudik Lebaran.

"Sebetulnya semua juga ada dampaknya, misalnya hotel di Jakarta kalau libur lama jadi nggak laku, (karena) kalau libur lama yang ramai hotel di daerah, kemudian ritel di Jakarta juga kalau pada libur jadi nggak laku, jadi sepi," ujar dia.

Oleh sebab itu, untuk bisa meminimalisir dampak tersebut Hariyadi meminta kepada pemerintah agar layanan publik juga bisa terus berjalan saat cuti bersama tersebut. Dia juga mengatakan bahwa cuti bersama untuk pegawai swasta bukan hal yang wajib, agar setiap kegiatan ekonomi bisa terus berjalan.

"Artinya kalau perusahaan mau lakukan kegiatan produksi itu silahkan saja, karena cuti bersama kan mengurangi cuti tahunan, jadi kalau jalan pekerjanya juga nggak dirugikan juga. Lalu yang penting pelayanan umumnya jangan sampai tutup," ujarnya.

Ada Plus Minus

Foto: Rengga Sancaya
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai libur panjang Lebaran tahun ini memiliki dampak positif dan negatif

"Ya ada plus minus. Plusnya ritel bagus, hotel bagus," kata Enggar di Komplek Istana, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Sedangkan negatifnya, kata Enggar terkait dengan produktivitas nasional yang akan terganggu karena jumlah liburnya yang panjang.

"Ya kan harus bayar lembur, cost-nya mahal. Kalau mereka pendekatannya pada produk dan dikejar di depan, kan mereka harus bayar lembur. Ini juga harus bayar. Tapi nanti sudah ada solusinya, yang mengumumkan yang berwenang," ujar dia.

Meski demikian, Enggar mengatakan dengan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah bisa memutarkan roda perekonomian di daerah, meskipun bersifat jangka pendek.

"Di sisi retail positif dan tingkat untuk konsumsi meningkat. Plusnya ritel di daerah, pariwisata juga pasti akan jalan dan ekonomi daerah tumbuh berkembang," ungkap dia.


Libur Panjang Lebaran, Pengerjaan LRT Jabodebek Tetap Jalan

Foto: Agung Pambudhy
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memastikan cuti bersama Idul Fitri yang lebih panjang tahun ini tidak akan mengganggu proyek LRT Jabodebek. Pengerjaan proyek tetap akan dilakukan sesuai kebijakan perusahaan.

Direktur Operasi I Adhi Karya Budi Sadewa Sudiro mengatakan untuk pengerjaan proyek di lapangan pihaknya sudah mengatur jadwal libur Lebaran. Jadwal tersebut termasuk untuk proyek LRT Jabodebek.

"Saya kira sesuai jadwal yang kita buat sudah memperhitungkan hari libur. Jadi pelaksanaan proyek ini tidak akan mengganggu hari libur yang akan datang. Kan hari libur proyek dan hari libur yang seperti kita pada umumnya beda," tuturnya di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Budi menjelaskan, untuk pekerja proyek di lapangan biasnya perusahaan menerapkan libur 3 hari sebelum dan 3 hari setelah Lebaran. Jadwal itu pun fleksibel sesuai dengan kebutuhan proyek.

"Jadi enggak harus mengikuti," tambahnya.
Halaman 2 dari 4
(ang/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads