Dolar Mengamuk Pengaruhi Biaya Operasional Maskapai

Dolar Mengamuk Pengaruhi Biaya Operasional Maskapai

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 07 Mei 2018 18:20 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini mengalami penguatan. Nilai tukar dolar AS mencapai posisi tertingginya sore ini di Rp 13.995. Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hal ini ikut berdampak bagi industri penerbangan.

Dijelaskannya, pelemahan rupiah berdampak bagi industri penerbangan lantaran biaya-biaya operasional ada yang menggunakan mata uang dolar, misalnya biaya sewa pesawat oleh perusahaan maskapai penerbangan. Pasalnya tidak semua maskapai memiliki pesawat sendiri.

Selain itu, biaya bahan bakar avtur untuk menggerakkan pesawat juga mengacu pada nilai mata uang dolar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ngaruhnya ke harga pokok. Kalau semua itu kan mereka leasingnya dalam dolar," kata Budi Karya di kantornya, Senin (7/5/2018).

Melihat pergerakan nilai tukar dolar yang terus menguat, Budi juga berencana membahas masalah ini dengan perusahaan di sektor penerbangan.



"Makanya kita mesti bahas. Saya harus bicara dengan teman-teman operator supaya bisa tetap mendapatkan harga yang kompetitif," jelasnya.

Dia pun berharap penguatan dolar AS terhadap rupiah hanya bersifat sementara.

"Saya berharap nanti (dolar) turun lagi," tambahnya (zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads