Menurut Direktur Produksi PT Inka (Persero) Bayu Waskito saat ini pihaknya telah melakukan kontrak dengan Filipina untuk dua trainset light rapid transit (LRT) diesel multiple unit (DMU) senilai Rp 127 miliar.
Kontrak selanjutnya, akan terdiri dari dua LRT DMU, tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang dengan nilai Rp 625 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Bayu menjelaskan alasan PT INKA melakukan ekspansi pasar ke luar negeri karena ia menilai dua tahun mendatang pasar perkeretaapiaan akan menurun. Hal ini dikarenakan di tahun 2018 dan 2019 telah ada kontrak dengan PT KAI untuk pembelian gerbong secara besar-besaran.
"Pasar kereta api dua tahun (ke depan) akan jenuh karena hari ini kita sudah ada kontrak PT KAI 380 kereta dan tahun depan ada indikasi potensi kontrak 400 kereta, artinya dalam tahun-tahun ini dan depan armada kereta api ini sudah ada peremajaan dari KAI jadi nggak akan ada order yang besar," katanya.