Pegawai Kemenkeu Kena OTT, Sri Mulyani: Pengkhianatan Bisa dari Dalam

Pegawai Kemenkeu Kena OTT, Sri Mulyani: Pengkhianatan Bisa dari Dalam

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 08 Mei 2018 23:22 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Noval Dhwinuari Antony-detikcom
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati nampaknya masih terpukul dengan prilaku anak buahnya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bagaimana tidak, saat sedang membangun kepercayaan serta membuat instansi yang dipimpinnya kredibel, Kementerian Keuangan harus tercoreng karena kasus suap.

Sri Mulyani menilai peristiwa itu adalah pengkhianatan, dan pengkhianatan bisa datang darai dalam instansi.

"Kementerian Keuangan akan tetap menjalankan tugas kami, menjaga keuangan negara. kadang-kadang kita dikhianati ya kemarin ada OTT. Pengkhianatan bisa dari dalam, tapi kami akan menjaga keuangan, kami tidak segan, saya senang kalau ada yang bisa membantu saya mengkoreksi, menangkap, membersihkan," kata Sri Mulyani di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (8/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Meski instansinya tercoreng, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku tetap mengelola keuangan negara dengan baik.

Bahkan, dia bilang, kondisi keuangan negara sampai saat ini masih dikelola dengan baik sesuai dengan koridor yang sudah diatur.

"Spirit dan komitmen yang saya sampaikan, keuangan negara dalam kondisi yang baik dan sehat dan akan tetap kita jaga. Keuangan negara adalah instrumen untuk mencapai tujuan kita bernegara," tutup dia.


Sebelumnya, KPK melakukan OTT 9 orang belum lama ini. Salah satu yang terjaring ialah oknum dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti menerangkan, OTT KPK merupakan kerja sama dengan Inspektorat Jenderal Kemenkeu.

"Salah satu yang terjaring dalam OTT tersebut adalah oknum aparatur sipil negara berinisial YP, salah seorang Kepala Seksi di Ditjen Perimbangan Keuangan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti dalam keterangan resminya, di Jakarta, Minggu (6/5/2018). (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads