Luhut Beberkan Ngerinya Dampak Sungai Citarum yang Tercemar

Luhut Beberkan Ngerinya Dampak Sungai Citarum yang Tercemar

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 11 Mei 2018 18:28 WIB
Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO.
Jakarta - Dampak pencemaran sampah di Sungai Citarum di Jawa Barat menyebabkan berbagai penyakit. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan anggaran Badan Penyelenggara Jaminan Nasional (BPJS) sebanyak 1,9 triliun sampai harus terpusat di Jawa Barat (Jabar).

Ia menjelaskan kondisi pencemaran Sungai Citarum sangat memprihatinkan. Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian, sampah mikro plastik yang dibuang ke sungai sampai dimakan oleh ikan.

Kemudian, ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia dan berdampak pada khususnya wanita. Sehingga wanita yang hamil akan melahirkan anak dengan kondisi tidak mampu tumbuh atau kuntet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil penelitian, plastik yang dibuang jadi mikro plastik dimakan ikan, ikan dimakan manusia khususnya wanita yang hamil anaknya jadi kuntet. Jadi ini musuh kita," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (11/5/2018).

"Ini menyangkut the next generation, this is your future," sambungnya.



Lebih lanjut, Luhut menyebutkan sebanyak Rp 1,9 triliun dari total anggaran BPJS Rp 9 triliun digunakan di Jawa Barat. Hal ini karena banyaknya penyakit akibat dampak dari Sungai Cimahi tersebut.

"Hampir Rp 1,9 triliun dana BPJS dari RP 9 triliun itu atau 23% itu ditemukan banyak berobat di Jawa Barat. Itu ada 70 ribu orang yang sakit jiwa apakah karena makan ikan atau nggak tahu," terangnya.

"Tapi Sukabumi Selatan ada tambang liar kita temukan sianida dari merkuri yang jatuh ke laut. Jadi perlu kita semua perlu melawan ini," lanjut Luhut.

Adapun untuk mengatasi pencemaran di Sungai Citarum pihaknya saat ini bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan TNI untuk membersihkan sungai tersebut.

(eds/eds)

Hide Ads