Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Asian Games akan mendorong pembangunan dan modernisasi di suatu wilayah. Pembangunan ini menciptakan kegiatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
"Asian Games yang kebetulan tuan rumah kedua kalinya, pertama 1962 itu juga memberikan dampak ekonomi, ketika suatu kota atau negara berkompetisi menjadi tuan rumah, mereka tidak lagi hitung nation building ataupun masalah sosial, tapi berpikir dampak ekonomi. Mereka justru ingin tuan rumah mendorong kegiatan ekonomi tempat tersebut," jelasnya di Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Jakarta, Minggu (13/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak kalah penting adanya event skala besar, pasti perlu infrastruktur tambahan. Kalau ditarik balik 1962 Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games, Indonesia waktu itu tergolong negara miskin di Asia. Tapi apa yang kemudian yang diberikan Asian Games ke Indonesia, di situlah pertama kali punya kompleks olahraga benar-benar internasional level yaitu Senayan," jelasnya.
Tak hanya itu, waktu itu Indonesia akhirnya memiliki stasiun TV pertama yakni TVRI.
"Waktu itu TV pertama kita, TVRI baru muncul karena Asian Games, Asian Games memaksa kita punya TV pertama yaitu TVRI yang studionya kebetulan di seberang kompleks olahraga GBK," sambung Bambang.
Memang, waktu penyelenggaraan Asian Games 1962 terlampau jauh dengan sekarang. Namun, paling tidak bisa jadi acuan.
"Artinya kita melihat modernisasi salah satu pemberi pencipta dampak ekonomi," tutupnya. (zlf/zlf)