"Data kita kan abu-abu, nggak ada yang pasti karena produksi kita dalam negeri belum terpetakan dengan baik. Lahan kita belum terpetakan dengan baik dengan frekuensi hasil termasuk kualitas kadang kita impor-impor. Musim paceklik di mana panen sudah bisa ditentukan, dan juga kita belum terpantau kemana barang itu kemana (dijual) pangan kita ini masih dikuasai pasar bebas," papar dia, Senin (14/5/2018).
Ia mengatakan, selain data mengenai stok masuk, potensi produksi hingga lahan tapi masih belum terdata secara sepesifik ada juga masalah lain yang membuat harga pangan di dalam negeri masih fluktuatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang pasar kita dikuasai pasar bebas. Sekarang saya fokus terhadap itu, karena dengan sistem yang terbangun itu Bulog itu utamanya beras Indonesia. Jadi semua membutuhkan beras ketersediaan beras ini harus terjamin," kata dia.
Meski untuk menstabilkan harga hingga stok masih mengandalkan impor, Buwas menjelaskan target ke depan Bulog harus membantu menyerap gabah sebanyak banyaknya dari petani dan membantu menstabilkan stok dan membuat harga beras stabil. (dna/dna)











































