Salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang, Endang mengatakan dirinya tidak khawatir terhadap aksi teror tersebut. Aksi teror yang terjadi di Sarinah 2016 lalu juga tidak berpengaruh terhadap aktivitas jual beli.
"Nggak khawatir ya. Soalnya waktu bom Sarinah itu dekat sini, tapi kenapa Sarinah yang dibom padahal lebih ramai di sini juga kan. Jadi nggak deh (khawatir)," jelasnya kepada detikFinance di tokonya, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia juga mengaku tidak ada perubahan keamanan di Tanah Abang seperti yang dilakukan pusat perbelanjaan yang lain. Para pengunjung dengan leluasa keluar masuk pusat grosir tersebut.
"Sama aja di sini nggak ada yang berubah. Lihat saja tuh orang bawa tas segede apa, karung, kardus nggak diperiksa kan? Lewat-lewat saja," ungkapnya.
Pedagang lainnya di Pasar Tanah Abang, Azizah juga mengatakan hal yang sama. Dirinya mengaku tak merasa khawatir dengan adanya teror bom. Pasalnya ia menilai pedagang lainnya di Tanah Abang juga tidak menunjukkan kekhawatiran.
"Biasa aja sih. Di sini juga orang-orangnya biasa, nggak khawatir," imbuhnya.
Sementara itu, pedagang lainnya, Anti mengaku merasa khawatir dengan adanya teror tersebut. Kekhawatiran tersebut dari sisi keselamatan dan juga omzet.
"Takut ya ada teror di mana-mana, takut di sini juga. Kalau sepi juga dibanding tahun lalu ini lebih sepi sih padahal besok puasa. Pasti turun (omzet) tapi nggak tahu deh berapa," pungkasnya. (ara/ara)











































