Harga Ayam Kampung Tembus Rp 90.000/Ekor, Ini Kata Peternak

Harga Ayam Kampung Tembus Rp 90.000/Ekor, Ini Kata Peternak

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 18 Mei 2018 20:58 WIB
Foto: Trio Hamdani/detikFinance
Jakarta - Harga daging ayam kampung tembus Rp 90.000/ekor. Berdasarkan pengakuan pedagang ayam kampung di Pasar Senen, kenaikan itu dipicu terbatasnya stok di peternak.

Nah, apa kata peternak tentang kenaikan harga ayam kampung?

"Pertama memang (ayam kampung) produk mahal. Kedua ditambah lagi masuk puasa. Ketiga demand dan supply belum seimbang. Permintaan terus meningkat, sementara produksi terbatas," ujar Ketua Umum Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Ade M. Zulkarnain kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, yang menjadi faktor utama mahalnya daging ayam kampung karena belum ada keseimbangan antara produksi yang dihasilkan peternak dengan kebutuhan yang diminta masyarakat. Bahkan dia memprediksi hingga 10 tahun ke depan, peternak masih kesulitan memenuhi permintaan.

Menurut Ade peternak masih sulit memenuhi permintaan lantaran belum banyak pelaku usaha di bidang tersebut.

"Usaha pembibitan masih terbatas karena secara genetik ayam kampung produksi telurnya rendah sehingga orang tak bergairah berternak ayam kampung, karena tak menguntungkan. Telurnya sedikit, potensinya belum terlihat luar biasa," kata Ade.


Selain itu belum banyaknya pelaku usaha yang terjun di bisnis peternakan ayam kampung karena terganjal regulasi.

"Usaha ternak ayam kampung dibatasi oleh daftar negatif investasi atau Peraturan Presiden 44/2016. Jadi diaturan itu dibatasi hanya boleh Rp 10 miliar modalnya. Orang gimana mau produksi jumlah besar, produktivitas telur saja rendah, ketika mau usaha besar besaran dibatasi," terangnya.


Agar harga ayam kampung terjangkau, Ade meminta peraturan tersebut dipertimbangkan kembali.

"Solusinya supaya ayam kampung produksinya makin banyak, harga tidak mahal, maka pemerintah secepatnya harus revisi peraturan tersebut atau mencabut ayam kampung dari daftar negatif investasi," tambahnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads