"Yang pertama tadi kita membangun WhatsApp grup dengan mereka (mahasiswa) supaya seluruh ide-ide cemerlang, ide-ide baru, ide-ide tersampaikan lewat WhatsApp grup kemudian ada saran-saran disampaikan lewat WhatsApp grup," ungkapnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Amran menjelaskan alasan pembuatan grup tersebut karena selama ini mahasiswa belum mengetahui informasi soal capaian Kementerian Pertanian (Kementan) yang sesuai. Hal itu terlihat dari hasil dialog yang dilakukan dirinya dengan mahasiswa selama dua jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah kita diskusi satu sampai dua jam ternyata mereka belum mengetahui persis capaian pemerintah. Setelah mereka mengerti sudah ekspor jagung, sudah ekspor, mereka mengatakan Insya Allah Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia," kata Amran.
"Jadi semua informasi, capaian-capaian kita kasih tahu semua jangan nanti orang yang punya agenda terselubung tapi mudah-mudahan tidak ada bulan puasa diberi berita yang tidak utuh sehingga dipelesetkan," lanjut Amran.
Selain itu, mahasiswa juga dapat ikut mengontrol kinerja dari Kementan di hulu dengan melaporkan langsung melalui grup WhatsApp.
"Semua kegiatan ada di kabupaten provinsi ada di mereka (mahasiswa) ada penyimpangan langsung dilaporkan, kalau ada saran-saran perbaikan langsung dilaporkan karena banyak yang menerima informasi yang tidak pas, banyak yang mendapatkan informasi yang tidak utuh sehingga yang diketahui tidak seperti yang diinginkan," terang Amran.
Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus memonitor setiap perkembangan dari grup WhatsApp yang beranggotakan 200 mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia ini.
"Pasti kami monitor dan kami terima usul dan yang tidak kalah penting dengan inovasi dan teknologi ini sangat disambut baik. Dengan upsus disambut baik, dengan rempah-rempah mengembalikan kejayaan Indonesia itu disambut baik," tutupnya. (hns/hns)











































