Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, posisi stok beras saat ini berjumlah 1,48 juta ton, dan angka penyerapan setiap harinya sebesar 11.000-15.000 ton.
Oleh sebab itu, Bulog hanya operasi pasar ke lokasi-lokasi yang terjadi gejolak harga beras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Buwas: Belum Perlu Impor Beras Lagi |
"Sekarang bukan operasi pasar tapi stabilisasi harga. Jadi kita sebarkan ke titik yang bergejolak, kita harga paling rendah sehingga harga turun," jelas dia.
Selain Jakarta, pria yang akrab disapa Buwas ini menyebut seluruh daerah memiliki risiko terhadap dengan stabilitas harga. Oleh karena itu, operasi pasar dilakukan jika ada daerah yang mengalami lonjakan harga.
Baca juga: Mau Impor Beras, Buwas Tunggu Data BPS |
"Saya tidak mau terus banyak operasi, kita sekarang efektivitas, kita lihat harga paling tinggi di daerah mana, baru kita turun," ungkap dia.
Buwas menambahkan kegiatan operasi pasar yang terkendali untuk menjaga penyalahgunaan dari pihak ketiga.
"Mereka biasa ambil keuntungan lebih, maka dia tahan. Harga naik baru lepas. Kalau sekarang ada yang tahan kita sudah di lapangan," tutup Buwas (hns/hns)











































