Ini Kerugian yang Diderita Negara dari Maraknya Truk 'Obesitas'

Ini Kerugian yang Diderita Negara dari Maraknya Truk 'Obesitas'

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 31 Mei 2018 04:32 WIB
Foto: Ainur Rofiq/detikcom
Jakarta - Maraknya truk 'obesitas' atau bermuatan lebih di jalan telah banyak menimbulkan kerugian baik bagi pengguna maupun si penyedia jalan. Di jalan tol, umur jalan yang seharusnya bisa lebih panjang menjadi berkurang lantaran harus terpaksa 'berkorban' demi truk 'obesitas' tadi.

Di jalan nasional, anggaran pemerintah untuk penanganan jalan sebagian besar harus terfokus pada perbaikan jalan-jalan yang dilalui truk overload. Hal itu dapat dilihat dari fakta bahwa 57% dari Rp 41,6 triliun anggaran di Direktorat Jenderal Bina Marga diperuntukkan bagi pemeliharaan jalan dan jembatan.

"Kasarannya, tadinya kan jalan ini bisa umurnya 10 tahun. Dengan adanya kondisi seperti ini, jadi hanya 3 tahun harus selalu kita ulangi. Dari 10 menjadi 3 tahun kan, katakanlah 60% dari itu," katanya kepada detikFinance saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (28/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika truk overload bisa teratasi, dia bilang biaya preservasi sebesar itu bisa ditekan setidaknya 15% lebih sedikit.

"Jadi katakanlah kalau sekarang biaya preservasi 57% dari DIPA, mungkin kita bisa turunkan jadi hanya 40% saja cukup," katanya.

Dengan terfokusnya anggaran pada preservasi jalan, maka penanganan jalan pada ruas lainnya pun harus dikorbankan. Jika ada jalan yang terpaksa sekarang kualitasnya belum bisa ditingkatkan dengan cepat, hal ini disebut jadi penyebabnya.

"Pastinya yang bukan jalur logistik utama yang paling menjadi korban. Karena di tahun 2015 itu, panjang jalan nasional kita hanya 38.000 km. Lalu ditambah karena ada Pemda yang nggak kuat, dan memang ada jalur logistik yang harus kita ambil alih 9.000 km. Jadi 47.000 km. Dalam kondisi jalan daerah ini parah semuanya. Dan kita buat meningkatkan ini jadi bertahap. Padahal kalau kita punya spare dari sana, kita bisa langsung selesaikan semuanya," ucap Arie. (eds/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads