Menanggapi kebijakan Bulog itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan belum ada pembicaraan Bulog dengan pihak Aprindo.
"Saat ini beritanya sudah saya dengar tetapi perlakuannya belum terlihat maksudnya belum terlihat karena perlu satu kebijakan regulasi yang mengatur itu dan sepertinya masih dalam masa penggodokan. Belum ada pembicaraan untuk itu," katanya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roy menilai kebijakan Bulog itu adalah strategi market untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan penghasilan mingguan.
"Prinsip di anggota ritel menjual 5 kg tapi kalau sachetnya di bawah 5 kg itu menurut kami sebagai salah satu strategi untuk membuat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mendapat income mingguan dan ini sangat penting membeli beras ukuran tertentu dibanding yang memiliki income bulanan. Jadi ini strategi market," ungkapnya.
Roy menambahkan pengusaha mendukung apapun rencana pemerintah, termasuk menjual beras sachetan. Sebab menurutnya hal itu sudah dipelajari terlebih dahulu.
"Ya bagi kami peritel modern berapa pun nilai yang diatur pemerintah kita berusaha menjalankan kita harus mengikuti aturan itu untuk dijual di ritel modern pasti akan kita jual karena apapun keputusan itu sudah lewat masa observasi atau sudah dipelajari dan apa yang sudah dipelajari pasti bagus untuk masyarakat," pungkasnya. (hns/hns)