Bagi pemudik yang punya hewan peliharaan, haruus memutar otak bagaimana agar bisa mudik dengan tenang meninggalkan hewan kesayangan mereka.
Hal ini dianggap sebagai peluang bagi sebagian orang yang membuat bisnis penitipan hewan alias pet care.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Masyarakat Titip Hewan Peliharaan
Foto: Selfie Miftahul Jannah
|
Tempat penitipan hewan Meeow House salah satu yang mulai ramai dipesan. Pemilik tempat penitipan Hewan Teguh Iman Santoso menjelaskan ia sudah kebanjiran pemesan untuk penitipan kucing dari H-7 sampai H+4 lebaran.
Teguh mengaku di bulan -bulan lalu selain puasa pendapatannya banyak dari jasa memandikan kucing yang ia tawarkan pada pelanggan yaitu Rp 60.000.
Dengan pendapatan bersih sekitar Rp 5 juta. Namun, karena jelang lebaran ini banyak yang membutuhkan jasa penitipan dan perawatan hewan Teguh mengaku sudah mengantongi lebih dari Rp 30 juta.
"Ada lah Rp 30 juta Tahun kemarin juga segitu, mungkin di akhir akhir akan lebih ramai lagi. Tapi kita hanya patok cuma 100 kucing aja tahun ini. Takutnya kalau kebanyakan nggak keurus," kata dia, kepada detikFinance, Kamis (7/6/2018).
Bisa Tampung 150 Kucing
Foto: Selfie Miftahul Jannah
|
"Sekarang di H-7 sudah 80 kucing. Mereka pelanggan pada pesan tempat dulu karena kebanyakan pelanggan kan takut kehabisan tempat. Jadi mereka pesan dari awal puasa," kata dia.
Ia mengatakan untuk pelanggan yang menitipkan kucing di tempatnya dikenakan biaya inap dengan fasilitas lengkap yang terdiri dari ruangan kucing, ganti pasir, dan kucing akan diajak bermain 15-20 menit sehari agar tidak stres.
Makanan dan shampoo tidak disediakan mengingat setiap kucing memiliki perawatan khusus jadi biasanya pelanggan akan membawa makanan dan shampoo ya sendiri agar kucing tidak sakit.
"Rp 75.000 itu ngga termasuk makan dan sabun. Karena setiap kucing punya treatment beda- beda. Kalau kita kasih makan kucing aja apa aja, mau yang mahal mau yang murah kalau kucingnya nggak cocok ya bisa sakit. Jadi biasanya pelanggan bawa sendiri makanan kucing dan sabun ya," papar dia.
Tarif per Malam Rp 75.000
Foto: Grandyos Zafna
|
"Rp 75.000 itu nggak termasuk makan dan sabun. Karena setiap kucing punya treatment beda- beda," kata dia.
Ia mengatakan untuk pelanggan yang menitipkan kucing di tempatnya dikenakan biaya Rp 75.000- malam. Fasilitasnya terdiri dari ruangan kucing, ganti pasir organik yang terbuat dari campiran bubuk kertas dan serbuk kayu, dan kucing akan diajak bermain 15-20 menit sehari agar tidak stres.
Makanan dan shampoo tidak disediakan mengingat setiap kucing memiliki perawatan khusus jadi biasanya pelanggan akan membawa makanan dan shampoo ya sendiri agar kucing tidak sakit.
"Paling lama ya dititip sampai 2 Minggu kalau mau tambah hari ya kita konfirmasi telepon ke orangnya. Tapi jarang 2 Minggu sih 10 hari paling," jelas dia.
Selain itu ia juga dua dokter hewan yang sudah bekerja sama dengannya juga sudah standby dari H-5 sampai H+2 Lebaran.
"Ada dua dokter hewan yang mulai dagangan setiap hari buat periksa kucing di H-5 sampai H+2 mereka rutin akan datang lihat kondisi kucing di sini," kata dia.
Omzet Rp 30 Juta
Foto: Grandyos Zafna
|
"Tahun kemarin juga segitu (Rp 30 juta) mungkin di akhir akhir akan lebih ramai lagi. Tapi kita hanya patok cuma 100 kucing aja tahun ini. Takutnya kalau kebanyakan nggak keurus," kata dia.
Pelanggannya saat ini banyak dari kawasan Jakarta, Tangerang Bekasi dan Depok.
"Promosi kenceng online ya pelanggan juga banyak dari Jabodetabek. Kenceng ya promosi online di media sosial, sama temen temen yang sudah langganan," kata dia.
Ia yang hanya menerima jasa penitipan kucing menjelaskan, jenis kucing yang dititipkan kepadanya kebanyakan kucing jenis Persia dan domestik.
"Kita nggak pernah sebar flayer dari tahun 2013 kita dari mulut ke mulut. Kemudian kita baru aktif sosial media nggak website. Sosial media aja lebih efektif karena kalau penitipan kan soal percaya, dari pelanggan ke pelanggan lain yang sudah merasa seperti teman," kata dia.
Halaman 2 dari 5