Menkeu Ogah Komentari Soal Rekening Antara Migas 2003

Menkeu Ogah Komentari Soal Rekening Antara Migas 2003

- detikFinance
Selasa, 19 Jul 2005 22:30 WIB
Jakarta - Menteri Keuangan Jusuf Anwar enggan memberikan komentar soal temuan BPK tentang rekening antara untuk menampung penerimaan Migas yang tidak dipertanggungjawabkan dalam APBN 2003 sebesar Rp 5,419 triliun. Menkeu justru meminta agar hal tersebut ditanyakan saja ke BPK."Berita tidak bener kok harus saya tanggapi, kan capek. Orang belum tahu apa-apa kok sudah diberitakan, tanyakan saja ke BPK," kata Jusuf Anwar dengan nada kesalsaat di cegat wartawan di Gedung Depkeu, Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/205).Menkeu menambahkan sebaiknya sebelum diberitakan suatu data, agar dilakukan riset tentang kebenaran data tersebut. "Sumbernya darimana, apa, dan sebagainya kita kan tidak tahu. Asal di-launching, jadinya ramai," tukasnya.Ia menyesalkan adanya tanggapan dari berbagai kalangan termasuk anggota dewan karena tidak melakukan penelitian yang mendalam. "Yang kasih tanggapan pun tidak benar, mestinya kan diteliti dahulu kebenarannya, kemudian baru memberikan reaksi,"kata menkeuBerdasarkan hasil laporan pemeriksaan BPK atas pelaksanaan perhitungan anggaran negara (PAN) 2003 ditemukan saldo rekening antara atas nama menteri keuangan untuk menampung penerimaan migas sebesar Rp 5,419 triliun tidak dipertanggungjawabkan dalam APBN tahun 2003.Sumber di Depkeu menjelaskan seluruh rekening antara keberadaannya diketahui oleh menkeu. Sejauh ini tidak ada rekening antara yang disimpan di Bank Indonesia. Rekening tersebut digunakan sebagai perantara sumber penerimaan dengan kas negara yang bergerak setiap harinya sehingga saldonya terus berubah."Setelah masuk ke rekening antara maka dana-dana itu akan dialirkan ke Rekening BUN, Rekening Valas, RDI, atau pun rekening migas. Setelah itu rekening antara tersebut akan ditutup," ujar sumber itu.Setiap tahun rekening tersebut selalu diaudit BPK. "Kok saat ini rekening antara tersebut dipermasalahkan," aku sumber tersebut. (jul/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads