APBI Bikin Indonesia Coal Index
Kamis, 21 Jul 2005 14:14 WIB
Jakarta - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) merencanakan untuk membuat Indonesia Coal Index (ICI). Tujuannya untuk mencatatkan secara statistik transaksi batubara pada setiap minggunya yang akan digunakan sebagai patokan harga batubara."Dari segi komersialnya ketika Indonesia punya indeks sendiri, maka kalau Indonesia menjual batubara tentunya dengan harga jual sendiri," kata Ketua APBI Jeffry Mulyono dalam diskusi Industri Batubara di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (21/7/2005).Konsep ICI sekarang ini sedang dikembangkan dan akan diusahakan selesai sebelum akhir tahun 2005. "Indonesia selama ini ikut indeks harga pasar batubara di Australia. Karena Australia mengcover juga wilayah Asia makanya kita ikut ke sana," kata Jeffry.Soal kewenangan pembentukan ICI, kata Jeffry, nantinya ICI akan dibuat oleh APBI dengan restu dari pemerintah. Pemerintah juga bisa menggunakannya untuk berbagai kebijakan, misalnya mengatur beban biaya industri dalam negeri.Menyoal banyak batu bara yang dieskpor ke luar negeri, nantinya akan dikeluarkan kebijakan domestic market obligation (DM0). "Saat ini banyak industri batubara yang 100 persen mengekspor baru baranya. kebijakan DMO mengharuskan industri batubara memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu sebelum melakukan ekspor," katanya.Jeffry mengakui, tidak semua industri batubara ataupun anggota APBI yang mendukung kebijakan ini. "Sekarang ini kami mencoba menawarkan ide tersebut. Agar dengan pemikiran ini akan ada keseimbangan baru mengenai harga pasokan batubara dalam negeri," tukasnya.
(mar/)