Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mande mengatakan, prediksi tersebut, lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi kenaikan pendapatan pada lebaran 2017 dibandingkan dengan lebaran 2016.
"Kalau kita lihat dari Lebaran tahun lalu kita meningkat sekitar 5% saja yoy (year on year)-nya tetapi tahun ini diprediksi bisa meningkat hingga 15% bahkan ada yang bilang sampai 20%," ucap Roy kepada detikFinance, Rabu (20/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Roy menjelaskan peningkatan tersebut dikarenakan beberapa faktor, misalnya kebijakan pemerintah untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada para pensiunan dengan nilai kurang lebih Rp 35 triliun.
Selain itu, karena rencana pemerintah untuk memberikan gaji ke-13 kepada pegawai negeri sipil (PNS) sehingga membuat daya beli meningkat lebih tajam di Lebaran tahun ini.
Pasalnya, dengan adanya gaji ke-13, masyarakat tidak akan khawatir untuk membelanjakan uang menggunakan THR dan akhirnya meningkatkan daya beli.
"Karena pemerintah mengeluarkan kebijakan peraturan untuk memberikan uang tunjangan untuk pensiunan sipil dan non sipil dengan nilai yang sangat signifikan hampir Rp 35 triliun yang biasanya mereka nggak terima jadi terima," tutur dia. (dna/dna)