"Selama tiga tahun ini penjualan di Idul Fitri nggak naik lebih dari 10% termasuk 2016, 2017 dan kami perkirakan di 2018 top-topnya hanya 10%. Tapi sekarang avarage 18% bahkan ada yang 20% jadi pencapaian tahun ini adalah sesuatu yang sangat surprise kita bisa melebihi di luar dugaan," jelas Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kepada detikFinance, Rabu (20/6/2018).
Baca juga: THR PNS Dongkrak Kinerja Industri Ritel |
Menurut handaka, biasanya pelaku usaha selalu menyiapkan stok barang hingga tiga bulan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi tersebut, sedikit banyak mencerminkan mulai tingginya volume belanja yang dilakukan masyarakat.
"Jadi kita tahu ada libur panjang kita menyiapkan stok agak banyak. Sebenarnya setiap libur kita siapkan sampai tiga bulan tapi penjualan (di 2018) tinggi jadi menipis. Padahal pengalaman stok dua tahun (2016 dan 2017) pengalaman sale nggak tinggi," terangnya. (dna/dna)