Menurutnya hal ini sesuai dengan arah kebijakan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla bahwa kebijakan pertanian Indonesia berpangkal pada satu tujuan, mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
"Di Hari ini, saya mengajak kita semua untuk menggelorakan semangat membangun kemandirian pangan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045," ungkap Amran, Jumat (22/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut ia sampaikan dalam Upacara Peringatan Hari Krida Pertanian ke 46 yang jatuh pada Kamis, 21 Juni 2018 kemarin di Lapangan Kantor Kementerian Pertanian RI (Kementan).
Bertema 'Jadikan momentum bekerja untuk menggapai kesejahteraan petani', upacara ini dimulai tepat pukul 08.00 WIB dengan dihadiri ribuan pegawai Kementan.
Dalam amanatnya, ia menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara agraris harus mampu menjadi mandiri di bidang pangan. Ia juga menyerukan segenap insan pertanian untuk terus semangat bekerja unik mewujudkan cita-cita di atas.
"Saya mengajak segenap insan yang bergerak di bidang pertanian untuk mengerahkan segala energi yang ada untuk mewujudkan cita-cita kemandirian pangan yang menyejahterakan petani," serunya.
Menutup amanatnya, Mentan tak lupa mengucapkan Selamat Hari Lahir kepada Presiden Jokowi yang bertepatan dengan Hari Krida Pertanian 21 Juli.
Tanggal 21 Juni merupakan Hari Krida Pertanian yang diperingati petani, peternak, pegawai dan pengusaha yang bergerak di sektor pertanian. Penetapan tanggal tersebut berdasarkan pertimbangan yang ditinjau dari segi astronomis, matahari yang memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuhan, hewan dan manusia yang berada pada garis balik utara (23,50 lintang utara).
Pada saat itu, terjadi pergantian iklim yang seirama dengan perubahan-perubahan usaha kegiatan pertanian. Dengan demikian, bulan Juni merupakan bulan yang penting bagi masyarakat pertanian yaitu kegiatan panen berbagai komoditi pertanian seperti kopi, cengkeh, lada dan sebagainya.
Pada hakikatnya, Hari Krida Pertanian merupakan hari bersyukur, hari berbangga hati sekaligus hari mawas diri dan hari dharma bhakti.
Hari tersebut juga sebagai hari penghargaan kepada orang, keluarga dan masyarakat yang dinilai berjasa dan berprestasi dalam pembangunan bangsa dan negara khususnya dalam sektor pertanian. Pemberian penghargaan diharapkan dapat mendorong munculnya cipta karsa dan karya yang lebih besar agar berguna dalam meringankan beban yang tengah menderita dan memerlukan bantuan.
Oleh karena itu, saat upacara berlangsung, juga dibacakan Keputusan Presiden No.22/TK/Tahun2018 tanggal 16 Maret 2018, yang memberikan penghargaan berupa Penganugerahan Tanda Kehormatan 'Satyalancana Karya Satya'.
Penghargaan tersebut diberikan kepada sejumlah pegawai di lingkup Kementan, atas kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas sebagai PNS selama 10, 20 dan 30 tahun lebih secara terus menerus terhadap Indonesia. Sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lain.
Upacara peringatan tersebut ditutup dengan halalbihalal dan ramah tamah pegawai di lingkungan Kementan.
(mul/ega)