BPS: Kalangan Menengah Atas Masih Tahan Belanja

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa masyarakat kelas menengah atas masih menahan diri untuk belanja. Mereka cenderung menabung dan melakukan investasi.

"Yang perlu dicatat memang seperti di pertemuan ekonomi triwulan satu, saya bilang ada indikasi bahwa golongan menengah ke atas itu menahan uangnya. Menahan uangnya bukan karena nggak mampu, tetapi karena memang dia untuk menabung dan investasi," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/7/2018).

Baca juga: Inflasi Juni 0,59%, Bagaimana Daya Beli Orang RI?

Ia mengatakan pergeseran konsumsi ke investasi masyarakat kelas menengah ke atas terbilang bagus. Tingkat inflasi inti Juni secara tahunan (year on year/yoy) tercatat turun jadi 2,72% dari bulan lalu 2,75%.

"Terlihat bahwa proporsi pendapatan yang digunakan konsumsi memang menurun. Tetapi dengan 2,72% saya pikir bukan sesuatu yang buruk ya, saya tidak melihat sesuatu gejala ke sana," tutur Suhariyanto.

Baca juga: Inflasi Juni 0,59%, Kemenkeu: One of the Lowest Buat Lebaran

Tingkat konsumsi selama Lebaran di bulan lalu juga terbilang bagus karena tingkat inflasi yang tidak terlalu rendah di level 0,59%. Inflasi Juni disebabkan oleh tarif transportasi dan pangan.

"Permintaan selama Lebaran saya pikir masih kuat, kalau inflasi rendah banget itu mungkin akan menjadi masalah. Buktinya bahan makanan masih naik, transportasi naik tinggi dan makanan jadi juga oke," ujar Suhariyanto. (ara/hns)