"Saat ini negara lain menunggu kisah sukses pelaksanaan dana desa. Terbukti beberapa waktu lalu, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo diminta berbicara di Forum Internasional IFAD di Roma untuk memaparkan keberhasilan program dana desa," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT Anwar Sanusi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/7/2018).
Hal itu ia sampaikan saat membuka Workshop Peningkatan Kapasitas Penyusunan Naskah Perjanjian Kerja Sama Internasional dan Tata Cara Keprotokolan Internasional di Bogor, Senin (2/7) malam. Ia pun turut menyambut baik inisiatif diadakaannya workshop tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu kita harus paham bagaimana menyiapkan Letter of Intent, Memorandum of Understanding, atau Letter of Agreement dengan negara-negara atau lembaga lain di luar negeri," katanya.
Ia pun menyampaikan bahwa naskah kerja sama sangatlah penting dan seyogyanya kerja sama tersebut tidak berhenti di atas kertas. Komponen dan implikasinya juga harus dipahami.
"Jangan sampai MoU kemudian menjadi RIP yang merupakan kepanjangan Rest in Paper," ujar Anwar yang disambut tawa hadirin.
Selain itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Kemendes PDTT Bonivasius Prasetya Ichtiarto juga mengatakan bahwa tiga tahun terakhir intensitas kerja sama luar negeri di Kemendes PDTT meningkat di berbagai sektor. Selain itu, Kemendes PDTT juga terlibat dalam berbagai forum internasional dan mengadakan kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional.
Menurutnya, kehadiran kementerian yang lebih besar membuat keterlibatan dengan pihak luar negeri pun meningkat, baik secara multilateral maupun bilateral. "Tumbuh kepercayaan dari negara-negara lain, posisi kita menjadi penting, mereka ingin menjalin hubungan atau relasi dengan pemerintah Republik Indonesia," ungkap Bonivasius.
Untuk itu, menurutnya, diperlukan kesiapan dukungan administrasi dalam mempersiapkan diri dengan adanya golden opportunity, yakni keterlibatan kementerian dengan pihak luar negeri.
"Mau tidak mau kita berada di orbit global, sehingga kita harus mempersiapkan diri membekali dengan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan orbit tersebut agar kita tidak terpental keluar dari orbit di mana kita berada," pesannya.
Sementara itu, workshop tersebut diikuti oleh Bagian Hukum dan Ortala di masing-masing kedirjenan dan keprotokolan Kemendes PDTT, dengan menghadirkan pembicara dan narasumber dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. (ega/hns)











































