Meski mengalami erupsi segala persiapan menuju helatan IMF World Bank Annual Meeting masih terus dilakukan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, segala persiapan sudah dilakukan dan ia memastikan helatan Akbar yang akan realisasi di Oktober mendatang tidak akan terganggu.
"Gunung agung meletus kalau yang saya dapat laporan itu meletus meletus seperti Sinabung jadi tidak seperti konteks seperti tahun 1963, misalnya seperti Gunung Merapi gitu batuk batuk. Kadang kadang batuknya agak keras," papar dia.
Luhut menjelaskan hal yang membuatnya yakin yaitu karena arah angin yang terpantau selama sepuluh tahun ke belakang selalu berhembus ke arah timur. Hal tersebut membuat Pulau Bali tidak perlu khawatir terkena asap erupsi.
"Gak apa apa lah kalau batuk batuknya seperti gini kan 4,5 km pada bulan Oktober khususnya angin itu sepuluh tahun ke belakang kita pantau selalu ketimur. Pasti kalau itu tidak mengganggu," papar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi sebanyak 15.000 delegasi IMF-World Bank Annual Meeting akan meramaikan Pulau Dewata, Bali Oktober 2018 mendatang. Acara tahunan ini, dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara.
Tentunya, kedua pejabat tersebut juga didampingi oleh delegasi lainnya termasuk para pimpinan perusahaan besar dan pihak terkait lainnya.
Peserta dari negara anggota IMF dan Bank Dunia sudah mencapai 4.000 orang, belum lagi ditambah dengan delegasi dan staf lainnya yang ikut dalam rombongan. Jika dihitung secara keseluruhan, maka diperkirakan jumlah peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018 mencapai 15.000 orang.
IMF-World Bank Annual Meeting 2018 direncanakan pada tanggal 9-14 Oktober 2018 mendatang, tapi pertemuan resminya sendiri berlangsung mulai tanggal 12-14 Oktober 2018. Sepanjang pertemuan tahunan di Bali kali ini diperkirakan ada lebih dari 2.000 pertemuan, baik dalam jumlah besar maupun kecil.