Daging Ayam di Sleman Tembus Rp 48.000/Kg, Ini Pemicunya

Daging Ayam di Sleman Tembus Rp 48.000/Kg, Ini Pemicunya

Ristu Hanafi - detikFinance
Senin, 23 Jul 2018 11:32 WIB
Foto: Mochamad Solehudin
Sleman - Pedagang daging ayam broiler di pasar tradisional Kabupaten Sleman mengeluhkan berkurangnya pasokan dari peternak. Para pedagang pun terpaksa mogok berjualan karena tidak punya stok. Bahkan jika memilih berjualan, pedagang harus menaikkan harga jual.

Begini penjelasan dari Dinas Pasar Kabupaten Sleman terkait kondisi tersebut.

"Daging ayam broiler di pasar tradisional hari ini tembus Rp 41.000 - Rp 43.000 per kilogram (kg)," kata Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani saat dimintai konfirmasi detikFinance, Senin (23/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hingga pagi ini, Dinas Pasar telah menerima laporan kenaikan harga jual ayam broiler di enam pasar, yakni Pasar Prambanan, Godean, Gamping, Sleman, Pakem, dan Tempel. Sementara berdasarkan pantauan detikFinance di Pasar Colombo harga jual daging ayam broiler menyentuh Rp 48.000/kg.

Endah menyebutkan pemicu kenaikan harga daging ayam di antaranya karena pelemahan nilai rupiah terhadap dolar. Hal itu karena proses produksi di tingkat peternak masih mengandalkan impor.

"Hampir semua faktor produksi mulai dari bibit, obat dan pakan ternak masih impor," ulasnya.


Faktor lainnya, lanjut Endah, yakni cuaca ekstrem. Perbedaan suhu cukup signifikan ketika siang hari dengan malam hari turut berpengaruh terhadap daya tahan ayam broiler. Sehingga berakibat adanya kekurangan pasokan dari tingkat peternak kepada pedagang pasar.

Endah mengaku pihaknya saat ini sedang mengamati dan berupaya mencari solusi terhadap kondisi tersebut. Rata-rata para pedagang daging ayam di pasar tradisional mendapatkan pasokan dari peternak lokal.

"Dinas sekarang sedang mengamati kondisi di peternak atau produsen, kami amati dulu pola distribusinya. Nanti akan ada operasi pasar, tapi kami masih akan koordinasi dulu dengan Pemda DIY," imbuhnya. (hns/hns)

Hide Ads