Bu Susi, Ikan Kalah Populer Dibanding Ayam

Jakarta - Baru-baru ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut berkomentar mengenai kondisi ini. Menurutnya, dengan kondisi harga daging ayam yang kian tinggi menjadi momen orang-orang bisa beralih mengonsumsi ikan. Ikan juga dinilai memiliki harga yang lebih murah dibandingkan ayam.

Meski begitu, ikan ternyata masih kalah populer dibandingkan ayam. Hal tersebut diungkapkan salah satu pedagang ikan di Pasar Gondangdia Jakarta Pusat, Anis.

"Tentunya lebih murah ikan tapi sejak ayam mahal penjualan ikan juga biasa aja. Karena pembeli kebanyakan tetap beli ayam," kata dia kepada detikFinance, Rabu (25/7/2018).

Baca juga: Susi Bilang Lebih Murah dari Ayam, Berapa Harga Ikan di Pasar?

Anis menjelaskan ada berbagai jenis ikan yang bisa menjadi pilihan. Beberapa diantaranya yaitu ikan tongkol Rp 40.000/kg, Ikan kembung Rp 40.000/ kg. Selain itu ada pula ikan air tawar seperti lele dan patin harganya jauh lebih murah dibanding daging ayam, yakni Rp 16-30 ribu/kg. Selain murah, ikan juga mengandung protein dan omega 3 yang baik bagi kesehatan.

Berbeda dengan ayam, saat ini harga daging ayam mencapai Rp 50.000/ ekor. Salah satu pedagang pasar di Gondangdia mengatakan tidak pernah kekurangan pembeli meski harga tinggi.

"Tetap banyak yang beli dan abis terus, kalaupun kemahalan belinya jadi yang per ekornya yang di bawah sekilo per ekor, kalau itu harganya Rp 40.000/ekor, ada juga yang 1,3 kg itu dijual Rp 50.000" jelas dia.

Fajar mengaku setiap ahrinya ia bisa menjual 70-80 ekor ayam. Namun, jia harganya normal ia mengaku nambah suplai menjadi 90 sampai 100 ekor.

"Kita juga pedagang lihat dulu, kalau harganya lagi mahal, nggak banyak banyak stok jualnya," kata dia.

Baca juga: Daging Ayam Mahal, Susi: Saatnya Makan Ikan!

Ia mengatakan harga ayam saat ini lebih murah dibandingkan tiga hari lalu yang mencapai Rp 55.000/ekor. Padahal harga normal daging ayam ada pada kisaran Rp 35.000/ekor.Harga daging ayam sendiri diprediksi akan terus tinggi hingga akhir Juli ini. Penyebabnya, produksi ayam yang terganggu oleh biaya produksi yang semakin tinggi. (dna/dna)