Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker), M. Hanif Dhakiri mengatakan kompetisi yang rencananya akan diadakan pada bulan Oktober mendatang ini, dinilai dapat dijadikan sebagai media sosialisasi yang efektif mengenai pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Karena ini juga ada hubungan erat dengan tugas kami, terutama soal keselamatan dan kesehatan kerja," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Rabu (25/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanif yang menerima kunjungan Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI) di Kantor Kemnaker pada hari Selasa (24/7) petang, menambahkan Kemnaker terus mendukung upaya-upaya penerapan K3 di lingkungan kerja dan tempat lainnya.
Penerapan K3 yang optimal diharapkan dapat menumbuhkan budaya sadar K3 sehingga dapat mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
"Berbagai bentuk sosialisasi kita adakan dengan partisipasi dari berbagai pihak terkait," ungkap Hanif.
Sementara itu, Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Sugeng Priyanto menjelaskan pelaksanaan kompetisi harus memenuhi standar K3 yang berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI (Permenaker) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian.
"Implementasi di dunia kerja, kompetisi ini akan berguna bagi mereka yang bekerja di sektor konstruksi, migas, dan sebagainya. Itu banyak yang erat kaitannya dengan keselamatan kerja," kata Sugeng.
Menurut Sugeng, bekerja pada ketinggian adalah kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di permukaan tanah atau perairan yang memiliki potensi kecelakaan yang tinggi, baik nyawa maupun materi.
Oleh karenanya, kompetisi ini dinilainya dapat menjadi forum yang efektif untuk mensosialisasikan K3 kepada masyarakat. Khususnya terkait bekerja di tempat ketinggian.
"Dan kita juga akan menggunakan forum ini sebagai forum sosialisasi tentang pekerja di ketinggian. Jadi kami nanti akan bekerja sama untuk mendukung kompetisi ini," ujar Sugeng.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan ARAI dan Pro Challenge selaku event organizer, Ari Ashor mengatakan kompetisi ini pertama kalinya diadakan di Indonesia. Kompetisi ini rencananya juga akan melibatkan peserta dari negara-negara ASEAN (mul/mpr)











































