Menurut Sekretaris Jenderal Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin kondisi surplus tersebut dikarenakan beberapa hal, pertama dari adanya sisa gula di tahun 2017 sebanyak 1 juta ton. Kemudian rembesan gula rafinasi atau gula untuk industri ke pasar konsumsi sebanyak 800 ribu ton.
Adapun, angka itu juga ditambah impor gula kristal putih sebanyak 2,1 juta ton. Sehingga total pasokan gula konsumsi tahun ini ada sebanyak 5,1 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, jumlah pasokan tersebut tidak berbanding lurus dengan jumlah kebutuhan gula konsumsi sebanyak 2,8 juta ton. Sehingga mengakibatkan adanya surplus sebanyak 2,4 juta ton.
"Sedangkan kebutuhan 2,7 sampai 2,8 juta ton. Jadi ada kelebihan 2,4 juta ton," terangnya.
Sementara itu, pemerintah memerintahkan Bulog untuk membeli gula petani dengan harga Rp 9.700 per kilogram (kg) hingga April 2019. (dna/dna)