Sah-sah Saja Bermewah-mewahan Asal 'Menghasilkan'

Sah-sah Saja Bermewah-mewahan Asal 'Menghasilkan'

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Kamis, 02 Agu 2018 18:49 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Generasi milenial identik dengan image yang modis. Hal tersebut tampak dari penampilan sehari hari maupun di media sosial. Pemilihan brand, warna sampai bentuk outfit yang akan dikenakan memiliki budget yang fantastis.

Sebenarnya siapapun berhak membelikan uangnya untuk keinginan dan kebutuhan apapun. Namun,Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, menyarankan agar anak muda lebih cerdas dalam memanfaatkan keinginan dan eksistensi menjadi sesuatu yang menghasilkan.

"Mungkin ada memang banyak misal contohnya, mungkin beberapa selebriti mungkin dia punya hasil karya bagus sehingga dia dibayar dengan harga tinggi. sehingga meskipun ini masih sangat muda dia ini penghasilannya luar biasa tinggi dia berada di lingkungan yang mengharuskan dia untuk bisa berpenampilan atau dia harus membuat image. Nah pemakaian aksesoris mahal itu aksesoris bermerek itu sangat membantu pekerjaannya dia," kata dia kepada detikFinance, Kamis (2/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Mike mengatakan, jika memang bermewah mewah menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan strata sosial di lingkungan kerja maka hal tersebut bisa dianggap wajar.

" Bermewah- mewah itu harus ada motivasinya. Kenapa dia beli barang mahal tidak ada latar belakang seperti itu ya mungkin dia termasuk dalam lingkungan sosialita dan dia memang berasal dari kelas strata sosial tinggi, kalau dia mampu dia itu kan menjadi keputusan itu kalau dia mampu dia bisa saja untuk melakukan hal itu," ujar dia.

Selain itu juga, Mike menjelaskan anak muda di generasi milenial harus lebih cerdas dalam mengatur keuangan untuk masa depan.

Jangan terfokus untuk mengejar keinginan dan mengenyampingkan kebutuhan. Mika juga mengatakan, anaka anak muda saat ini harus bisa membedakan mana yang kebutuhan dan mana keinginan. Jika sudah paham mengenai konsep tersebut maka tidak usah lagi khawatir lagi mengenai permasalahan finansial di kemudian hari.

"Pemahaman soal visi jangka panjang itu yang sangat kurang pada anak muda jaman sekarang pokonya anak muda lah di zaman apapun. Biasanya hanya fokus pada kebutuhan saat ini saja padahal usia muda adalah usia yang sangat baik untuk memulai investasi jangka panjang," kata dia



Beberapa contoh investasi yang baik dilakukan oleh anak muda kata Mike yaitu memiliki aset properti, reksa dana, saham sampai simpanan logam mulia. Selain dianggap elbih aman untuk menyimpan uang dan investasi empat investasi tersebut memiliki market yang luas, mudah untuk dipahami mengenai skema investasinya.

"Contohnya seperti punya rumah, harga rumah 15-20 tahun lagi akan sangat meningkat nilainya. Punya emas punya reksa dana punya saham harganya bisa berkali lipat

15-20 atau 30 tahun kemudian," kata dia. (dna/dna)

Hide Ads